Friday, 24 January 2014

Kekuatan Doa dalam Evisa Australia


Assalamualaikum warahmatullah hi wabarakatuh

Halo. Apa kabar? Aku dan Kau sehat selalu yaa. :D

Pagi ini aku bahagia. Sebenar-benarnya bahagia. Mungkin kalau ketemu jodoh lebih bahagia kali yaa. Etapi kok curhat?. Langsung aja, sumber kebahagiaan pagi ini adalah, penantianku dijawab Sang Maha! My student visa has been issued! Allahuakbar! Hahaha. Maaf yaa. Aku memang rada-rada ekspresif.
Alhamdulillah, dapat kesempatan exchange di University of Sydney (re:partial scholarship) selama 2 bulan. Maka berhubung hanya 2 bulan, aku pun pada awalnya hanya ngin mengurus visa bisnis. Tapi apa daya, pihak universitas sono memintaku untuk mengurus visa pelajar, dengan alasana, anda disini kan untuk belajar bukan berbisnis. Apa daya, dengan hati yang patah aku pun mulai mengumpulkan informasi mengenai visa pelajar yang notabene prosedur nya lebih rumit dan biayanya 3 kali lipat lebih mahal. 

Di Jogja. Agen yang bisa mengurus hanya lah EdLink Connection alamatnya lupa jalan apa yang pasti di daerah tugu. Kemudian ternyata setelah tanya-tanya, berhubung EdLink adalah salah satu agen untuk nerusin pendidikan ke LN, maka total biaya pengurusan visa (6,4 juta) ditambah charge 300 Dollar! Apa? 300 rebu mending! Jerit batinku!. Kemudian, pilihan kedua adalah apply melalui agen resmi yang ditunjuk kedubes Ausie, yaitu agen IDP di Semarang. Temenku yang nanya di agen IDP, kemudian tanggapan IDP, “kami gak berani mas, karena waktunya mepet.” Itu tanggal 6 Januari 2014. Sedangkan aku kudu disana 17 Februari 2014. Maka, paling tidak visa kudu jadi sebelum 15 Februari 2014. Dan minimal pengurusan visa kalau berkas lengkap adalah 21 hari kerja (tanpa Sabtu Minggu). Pilihan terakhir adalah langsung ngurus ke Jakarta. 

Dokumen yang dibutuhkan untuk pengurusan syarat student visa adalah pasport, ijazah terakhir, CoE (Confirmation of Enrollment), surat rekening bank 3 bulan terakhir, surat sponsor (kalau keberangkatan kita disponsori dari kampus atau surat keterangan bahwa perjalanan kita dibiayai oleh orang tua), paspoto 2 lembar, hasil medical check up (hanya bisa dilakukan di dokter yang ditunjuk oleh kedubes yaitu di Jakarta dan Semarang), form yang disediakan kedubes Ausie. Selengkapnya bisa cek di sini Nah, jumlah minimal rekening bank adalah tergantung kita berapa lama bakal disana. Kedubes Ausie menetapkan jumlah biaya hidup selama 1 tahun adalah 200 juta. Nah, kalau semakin lama mungkin akan semakin banyak jumalh uang yang dibutuhkan. Mungkin
suasana Plaza Asia, pilih lift paling pojok :))

Setelah mengumpulkan semua dokumen yang dibutuhkan, aku pun berangkat ke Jakarta. Dengan lika liku perjalanan Jakarta Jogja selama 17 jam , aku berangkat ke Australian Visa Application Centre (AVAC) yang ada di Plaza Asia lantai 22. Kalau dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap, proses seleksi dokumen hanya berlangsung sekitar 30 menit. Jika dokumen sudah lengkap, ID sebagai kunci untuk medical check up akan dikirimkan melalui email. Dan proses pengumpulan dokumen ini bisa DIWAKILKAN. 

Dengan bahagia, aku pun kembali ke Jogja (hari Kamis). Besoknya, aku sudah dikirimin AVAC ID buat medical check up. Setelah nelfon pihak dokter Semarang, dan setuju untuk medcec di hari seninnya, tiba-tiba, jetdaaar! Hari sabtu, aku haid. Allahuakbar! Aku tak tau kudu bahagia apa gimana. Masalahnya, jika medcek, tidak boleh selama haid. Sedangkan periode haidku selama 7 hari, lalu pihak RS St.Elizabeth Semarang juga menyarankan agar aku menunggu 2 hari setelah haid selesai. Apalah aku tak ketar ketir pake banget. Jika ditambah 9 hari, maka aku baru bisa medcek sekitar tanggal 20 Januari. Pengurusan visa (berdasarkan informasi mbak-mbak AVAC) adalah 21 hari  bisa lebih cepat atau bahkan lebih lambat. Sedangkan aku sudah beli tiket berangkat 12 Februari 2014. Masya Allah. bayangkan panikku sudah sampe di lantai 5. Hubungannya apa? Entahlah. Maka. Setelah berusaha maximal. Doa adalah jalan terampuh untuk menenangkan diri. 
Tibalah aku medcek di Semarang tanggal 20 Januari 2014. Kemudian, 2 hari yll aku mendapat kabar bahwa visa temanku sudah di issued. Ya Allah.. oke,, ku harus tenag dan percaya dengan rencana sempurna dari Sang Maha.. dan pagi ini, 24 januari 2014, MY VISA HAS BEEN ISSUED! 
E-Visa ! :D

Allahuakbar! Hanya selang 3 hari dari data hasil medcekku dikirim ke kedubes via online. Kau tau kawan? Selama ini aku berdoa, agar visaku di issued sebelum 10 Februari 2014 atau pernah aku meminta, “gakpapa deh ya Allah, visaku di issued tanggal 11 Februari 2014”  tapi ternyata Allah lembutkan hati para pegawai kedubes Ausie untuk segera meng issued E-visaku. Untuk menjawab kegelisahanku. Dhuha pagi ini aku berbisik dengan lirih, duhai Rabbku, Terima Kasih atas cintaMu.. 

"Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah Maha Perkasa Maha Penyayang. ArRuum 5"


5 comments:

  1. Wah mba, cepet bgt ya 3 hari setelah MCU sudah granted. Aku juga sedang dlm proses aplikasi student visa dgn waktu super mepet nih. Semoga ketularan luck-nya mba dan cepet digranted juga, hehehe *fingers crossed*

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehee. kalau lucky gini sih berarti kekuatan #DoaIbu bekerja yaaa kan mbak? gimana? udah di approve blm mba visanya? mau lanjut sekolah atau exchange mb?

      Delete
  2. Mba mau tanya, untuk medcheck di semarang nya butuh waktu lama tidak ya ? Dan untuk proses medchecknya bisa apa saja ya ? Trims sebelumnya

    ReplyDelete
  3. Mba mau tanya, untuk medcheck di semarang nya butuh waktu lama tidak ya ? Dan untuk proses medchecknya bisa apa saja ya ? Trims sebelumnya

    ReplyDelete
  4. hi keren deh ceritanya.
    btw, mau tanya dong. dokumen yang dipersiapkan harus ditranslate ke bahasa inggris yang 'authorized translator' ngga? kalo iya, kira2 berapa biaya yg mbak keluarkan? makasi sebelumnya.

    ReplyDelete