Friday, 24 January 2014

Dear Bapak, Pahlawan Kami di Toraja



cakepnya alam Toraja


Assalamualaikum warahmatullah hi wabarakatuh 

Halo. Apa kabar ? aku dan kau sehat selalu ya.

Sebenarnya ini tulisan rada telat sih. Trip yang dilakukan sebelum jadi blogger. Tana Toraja di Februari 2013. Langsung aja yaa. Terima kasih sudah mau mampir. :D

Jadi, sebagai (mantan) mahasiswa yang aktif di IMAKAHI (Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia), aku dan banyak mahasiswa UGM lainnya amat antusias untuk bisa menghadiri Munas (Musyawarah Nasional) di Makasar. Dari awal, delegasi UGM emang terkenal banget hobi ngebolang. Kami pun sudah membulatkan tekad untuk singgah ke Toraja. Siapa yang tak kenal pesona Toraja yang tersohor dengan seni ukir yang indah, upacara kematian yang megah dan pewaris budaya leluhur? selngkapnya ada di sini walaupun menuju Tana Toraja itu lebih dari 8 jam dari Makasar dengan medannya yang super menantang, sedikit pun hal tersebut tak ada pengaruhnya untuk kami. Kagak tau kenapa. Aku yakin ini juga kebiasaan indah turunan dari kakak angkatan tercinta. :D

Lalu, setelah rentetan Munas selesai, kami semua bersorak, yiha! Its time for us! Lets keep it in rock!. Kami hanya mempunyai waktu singkat. Jadi harus super dimaximalkan. Kami ke Toraja jam 21.00 dengan bis yang super nyaman dengan tarif IDR 110 ribu. Semacam sleeping bus. Esoknya jam 0600 pagi, sampailah kami di Tana Toraja. Tentu saja kami tak merencanakan untuk menginap, karena selain Toraja cukup untuk di explore selama 1 hari, alasan waktu dan uang juga menjadi yang utama. Tentu saja tempat pertama yang dicari adalah Masjid. Aku bertanya kepada warga lokal dimana letak masjid terdekat, Alhamdulillah, ternyata jaraknya hanya jalan kaki 5 menit. Ternyata warga menunjukkan masjid gede. Bahagia tak terkira, kami pun langsung bergerak cepat untuk sekedar bersih-bersih, melepas lelah dan memikirkan transportasi apa yang bakal membawa 20 an anak yang bisa digunakan untuk menikmati seantero Toraja, tentu saja dengan biaya yang MURAH! :D
atas (bahagia dengan truk yang menjadi teman setia) bawah (makan popmie di Masjid)

Mandi di masjid dan ngecarge Hp menjadi kegiatan favorit. Di masjid tersebut kebetulan ada sekitar 3 orang bapak2 dengan pakaian yang menunjukkan identitas seorang muslim. Tanpa ragu, aku dan temanku pun mengajak bapaknya ngobrol. Perhatikan percakapan kami. :)

Aku : “permisi pak, Assalamualaikum warahmatullah hi wabarakatuh”.
Bapak : “waalaikum walam warahmatullah hi wabarakatuh, dari mana dek? Bukan orang sini ya?”.
Aku : “bukan pak, kami mahasiswa dari Jogja, kebetulan ada acara di Makasar, mumpung sudah di Makasar, kami memutuskan untuk ke Toraja , pak (sambil senyum bahagia)
Bapak : “Wah, begitu, jauh sekali ya. (sambil kagum2, mungkin heran juga liat segerombol mahasiswa gembel kayak anak ilang)
Aku : “iya pak, begini pak, kami ini mau keliling Toraja, tapi gak tau mau naik apa,soalnya jumlah kami lebih dari 20 orang pak, (biar terkesan banyak, padahal  cuma 22 orang)
Bapak : “kebetulan saya ada tetangga yang biasa jadi guide, nanti saya cari info, SEBENTAR YA, KALIAN INI MUSAFIR, SAYA MAU CARI PAHALA DULU (sengaja capslock karena bagian ini yang paling buat aku tersenyum haru :”) )

Tau bapaknya ngapain? Setelah percakapan selesai, beliau ambil wudhu, shalat dua rakaat, dan pulang kerumah untuk membawakan kami air panas (setelah tau kami membawa popmie buat ngeganjal perut). Kemudian, tak berapa lama hanya sekitar 20 menit kemudian bapaknya memberikan kami pilihan, mau naik mobil atau truk. Naik mobil, seorang anak harus mengeluarkan 100 ribu. Naik truk seorang anak bayar 50 ribu. Tak mau mainstream, serempak kami memilih naik truk!  Selain merekatkan kebersamaan dan tampil unik, alasan murah juga mendominasi. Bapaknya emang subhanallah banget. Pertolongan yang dikirim Sang Maha untuk para backpacker. Alhamdulillah. Sayangnya, lupa ngambil poto bapaknya. :(

Maka, dengan truk pahlawan ini, kami pun mengeliling segala pelosok Toraja. Mulai dari objek terjauh, Batu Tomanga, Rantepaou, Katekesu, Londa. 
aku di depan londa :D

Batu Tumonga
 
lupa ini dimana, tapi menurut mitos rakyat Toraja, mayat nya bisa berjalan ke atas ini untuk ke kuburannya, gaul kan?












Katekesu

kami mengeksplore toraja dari jam 07.00 - 21.00 WITA. malamnya kami sempatkan berbelanja dan menikmati durian toraja di pusat kotanya, Rantepou. Eksplore Toraja dengan truk memberikan pengalaman yang berbeda dan mengasikkan. Alam yang super indah, pesona langit yang menakjubkan, kekayaan budaya Indonesia menjadi paduan yang sempurna. Kehebatan warga Toraja dalam menghormati budaya para leluhurnya masih dipertahankan dengan baik. Upacara kematian yang luar biasa megahnya pun masih menjadi tradisi yang mereka lakukan. maka dengan bahagia, kami pun mengundang anda untuk segera menginjakkan kaki di salah satu tanah kaya ciptaan Sang Maha. 


Sedikit Tips :
1.    Tak perlu menginap untuk merasakan pesona Toraja, karena walaupun objek wisatanya banyak, mayoritas adalah kuburan.
2.    Walaupun mayoritas penduduk Toraja adalah non muslim, masjid yang besar lumayan ada beberapa di pusat kota dan kalau mencari makanan pastikan singgah di warung yang memajang tulisan Halal. Dengan merogoh 25 ribu, bisa mencicipi makanan khas Toraja.
3.    Untuk trasnportasi explore toraja bisa sewa mobil atau motor (medannya lumayan berat, kalau suka tantangan, silahkan. :D) 
4. Dari Makasar pilih jenis bus yang nyaman yaa, nyaman itu bisa tidur (benar2 posisi tidur) harganya sekitar 120 ribu sekali perjalanan. Pulangnya pun pilih bus yang sama, di Toraja banyak kok, :D


No comments:

Post a Comment