cakepnya alam Toraja |
Assalamualaikum
warahmatullah hi wabarakatuh
Halo. Apa kabar ? aku
dan kau sehat selalu ya.
Sebenarnya ini tulisan
rada telat sih. Trip yang dilakukan sebelum jadi blogger. Tana Toraja di
Februari 2013. Langsung aja yaa. Terima kasih sudah mau mampir. :D
Jadi, sebagai (mantan)
mahasiswa yang aktif di IMAKAHI (Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia),
aku dan banyak mahasiswa UGM lainnya amat antusias untuk bisa menghadiri Munas
(Musyawarah Nasional) di Makasar. Dari awal, delegasi UGM emang terkenal banget
hobi ngebolang. Kami pun sudah membulatkan tekad untuk singgah ke Toraja. Siapa
yang tak kenal pesona Toraja yang tersohor dengan seni ukir yang indah, upacara
kematian yang megah dan pewaris budaya leluhur? selngkapnya ada di sini walaupun menuju Tana Toraja itu
lebih dari 8 jam dari Makasar dengan medannya yang super menantang, sedikit pun
hal tersebut tak ada pengaruhnya untuk kami. Kagak tau kenapa. Aku yakin ini
juga kebiasaan indah turunan dari kakak angkatan tercinta. :D
Lalu, setelah rentetan
Munas selesai, kami semua bersorak, yiha! Its time for us! Lets keep it in
rock!. Kami hanya mempunyai waktu singkat. Jadi harus super dimaximalkan. Kami
ke Toraja jam 21.00 dengan bis yang super nyaman dengan tarif IDR 110 ribu.
Semacam sleeping bus. Esoknya jam 0600 pagi, sampailah kami di Tana Toraja.
Tentu saja kami tak merencanakan untuk menginap, karena selain Toraja cukup
untuk di explore selama 1 hari, alasan waktu dan uang juga menjadi yang utama.
Tentu saja tempat pertama yang dicari adalah Masjid. Aku bertanya kepada warga
lokal dimana letak masjid terdekat, Alhamdulillah, ternyata jaraknya hanya
jalan kaki 5 menit. Ternyata warga menunjukkan masjid gede. Bahagia tak
terkira, kami pun langsung bergerak cepat untuk sekedar bersih-bersih, melepas
lelah dan memikirkan transportasi apa yang bakal membawa 20 an anak yang bisa
digunakan untuk menikmati seantero Toraja, tentu saja dengan biaya yang MURAH!
:D
![]() |
atas (bahagia dengan truk yang menjadi teman setia) bawah (makan popmie di Masjid) |
Mandi di masjid dan
ngecarge Hp menjadi kegiatan favorit. Di masjid tersebut kebetulan ada sekitar
3 orang bapak2 dengan pakaian yang menunjukkan identitas seorang muslim. Tanpa
ragu, aku dan temanku pun mengajak bapaknya ngobrol. Perhatikan percakapan
kami. :)
Aku
: “permisi pak, Assalamualaikum warahmatullah hi wabarakatuh”.
Bapak
: “waalaikum walam warahmatullah hi wabarakatuh, dari mana dek? Bukan orang
sini ya?”.
Aku
: “bukan pak, kami mahasiswa dari Jogja, kebetulan ada acara di Makasar,
mumpung sudah di Makasar, kami memutuskan untuk ke Toraja , pak (sambil senyum
bahagia)
Bapak
: “Wah, begitu, jauh sekali ya. (sambil kagum2, mungkin heran juga liat
segerombol mahasiswa gembel kayak anak ilang)
Aku
: “iya pak, begini pak, kami ini mau keliling Toraja, tapi gak tau mau naik
apa,soalnya jumlah kami lebih dari 20 orang pak, (biar terkesan banyak,
padahal cuma 22 orang)
Bapak
: “kebetulan saya ada tetangga yang biasa jadi guide, nanti saya cari info,
SEBENTAR YA, KALIAN INI MUSAFIR, SAYA MAU CARI PAHALA DULU (sengaja capslock
karena bagian ini yang paling buat aku tersenyum haru :”) )
Tau bapaknya ngapain? Setelah percakapan
selesai, beliau ambil wudhu, shalat dua rakaat, dan pulang kerumah untuk
membawakan kami air panas (setelah tau kami membawa popmie buat ngeganjal
perut). Kemudian, tak berapa lama hanya sekitar 20 menit kemudian bapaknya
memberikan kami pilihan, mau naik mobil atau truk. Naik mobil, seorang anak
harus mengeluarkan 100 ribu. Naik truk seorang anak bayar 50 ribu. Tak mau
mainstream, serempak kami memilih naik truk! Selain merekatkan kebersamaan dan tampil unik,
alasan murah juga mendominasi. Bapaknya emang subhanallah banget. Pertolongan
yang dikirim Sang Maha untuk para backpacker. Alhamdulillah. Sayangnya, lupa
ngambil poto bapaknya. :(
Maka, dengan truk pahlawan ini, kami pun
mengeliling segala pelosok Toraja. Mulai dari objek terjauh, Batu Tomanga, Rantepaou,
Katekesu, Londa.
aku di depan londa :D |
Batu Tumonga |
lupa ini dimana, tapi menurut mitos rakyat Toraja, mayat nya bisa berjalan ke atas ini untuk ke kuburannya, gaul kan? |
![]() |
Katekesu |
kami mengeksplore toraja dari jam 07.00 - 21.00 WITA. malamnya kami sempatkan berbelanja dan menikmati durian toraja di pusat kotanya, Rantepou. Eksplore Toraja dengan truk memberikan pengalaman yang berbeda dan mengasikkan. Alam yang super indah, pesona langit yang menakjubkan,
kekayaan budaya Indonesia menjadi paduan yang sempurna. Kehebatan warga Toraja
dalam menghormati budaya para leluhurnya masih dipertahankan dengan baik.
Upacara kematian yang luar biasa megahnya pun masih menjadi tradisi yang mereka
lakukan. maka dengan bahagia, kami pun mengundang anda untuk segera
menginjakkan kaki di salah satu tanah kaya ciptaan Sang Maha.
Sedikit Tips :
1.
Tak
perlu menginap untuk merasakan pesona Toraja, karena walaupun objek wisatanya
banyak, mayoritas adalah kuburan.
2.
Walaupun
mayoritas penduduk Toraja adalah non muslim, masjid yang besar lumayan ada
beberapa di pusat kota dan kalau mencari makanan pastikan singgah di warung
yang memajang tulisan Halal. Dengan merogoh 25 ribu, bisa mencicipi makanan
khas Toraja.
3.
Untuk
trasnportasi explore toraja bisa sewa mobil atau motor (medannya lumayan berat,
kalau suka tantangan, silahkan. :D)
4. Dari Makasar pilih jenis bus yang nyaman yaa, nyaman itu bisa tidur (benar2 posisi tidur) harganya sekitar 120 ribu sekali perjalanan. Pulangnya pun pilih bus yang sama, di Toraja banyak kok, :D
No comments:
Post a Comment