Thursday 30 July 2015

Saya Cinta Ayah, Review Novel Andrea Hirata



Assalamualaikum wr wb 

Andrea Hirata memang memukau! Postingan ini di dedikasi khusus untuk penulis favorit saya. Setelah menyelesaikan novel nya yang berjudul Ayah, saya langsung tak mau buang-buang waktu untuk menulis reviewan novel yang memiliki kekuatan sempurna untuk mengalihkan saya dari apapun! Its more than worthed
 
Thx Favorit!
Alkisah, tokoh utama itu bernama Sabari bin Insyafi. Seorang kuli berintegritas tinggi yang tinggal di sebuah kampung paling ujung, di pinggir laut Belitong sebelah timur. Dibalik wajahnya yang sering jadi bahan cemoohan, tersimpan watak yang sangat mulia. Dengan lihai, Andrea Hirata melukiskan sang tokoh. Kisah cintanya yang tak terperikan karena harus menghadapi kenyataan bertepuk sebelah tangan seumur hidup dengan seorang Marlena binti Markoni. Persahabatannya yang kekal dengan Tamat berprofesi tukang kipas satai kambing muda restoran Africa, Tanjong Pandan, Ukun yang memiliki keahlian menggulung dinamo, dan Toharun yang kelak menjadi mentor olahraga lari marathon Sabari. Dan perjuangannya merindukan kehadiran si anak yang sempat hilang.  


Kisah hidup Sabari yang begitu lugu dan polos serta memiliki semangat berjuang yang begitu tinggi jika dihadapkan dengan cita-cita memang layak menjadi inpirasi. Lihat saja kawan, bagaimana kerasnya usaha Sabari untuk membuat pujaan hati menoleh padanya. Gadis itu bernama Marlena binti Markoni. Sayang nya, sebukit cinta Sabari pada Lena, maka segunung pulalah kebencian gadis itu kepadanya. Ajaib, mereka sempat bersanding di pelaminan!

Buku yang terdiri dari 392 chapter yang diawali dan diakhiri dengan Purnama Kedua Belas ini menceritakan kegigihan dan hebatnya perjuangan seorang Sabari sebagai lelaki dan ayah. Bagaimana dia sempat menjadi gila karena anaknya yang hilang. Dan menjadi waras kembali dalam hitungan detik setelah membaca surat dari Ukun dan Tamat yang menceritakan bahwa anaknya telah kembali.
Sabari tak sadar bahwa semangat perjuangannya telah menginspirasi seorang anak bernama Izmi yang telah mengubur cita-cita masa kecil karena ayahnya mendekam di balik penjara. Taukah kau apa sebenarnya cita-cita Izmi? izmi bercita-cita jadi dokter hewan! Senyumku yang enggan berhenti ketika mulai membuka halaman demi halaman novel ini kembali terkembang ketika menyadari bahwa profesiku menjadi bagian dari novel ini. Selain itu, pada bagian lain kembali ke kisah Lena, ada cerita bahwa Lena yang menyebutkan 37 syarat untuk diajukan kepada calon suami ketiganya salah satunya adalah hobi travelling! Tuh kan sama lagi sama aku, doanya adalah agar kelak suamiku juga hobi travelling, tapi bedanya aku tak tertarik dan berdoa agar besok suamiku satu sampai akhir hayat. 

 Tulisan Andrea Hirata di chapter selanjutanya adalah tentang Bahasa Indonesia. Berkisah mengenai seorang tukang gulung dinamo bernama Ukun yang diutus Tamat menjadi juru bicara dalam perjalanan Finding Zorro for Sabari itu begitu bersemangat untuk mempelajari bahasa nasional kita. Petuah guru Bahasa Indonesia nya adalah menggunakan bahasa nasional dengan baku dan benar untuk menghadapi karakter orang dan bahasa daerah yang begitu beragam. Sekali ini, Ukun patuh. Maka, KBBI pun menjadi salah satu bekal yang dibawa Ukun dalam perjalanan berharga tersebut. Waktu membuktikan. Petuah gurunya menjadi penolong dalam perjalanan mereka berdua. Banyak orang yang tersentuh hatinya karena keanggunan Ukun dalam berbahasa termasuk JonPijareli, gitaris asal Medan, mantan suami ke3 dari Marlena. Ah. Aku pun merasa tersindir. Bagaimana tidak, ternyata  cintaku pada Bahasa Indonesia tak sehebat cinta Ukun, penggulung dinamo dari kampung Belanti.

Novel happy ending ini memang begitu sarat makna! Andrea Hirata yang memiliki ciri khas pada gaya penulisannya sekali lagi menghadirkan karya hebatnya. Terima kasih penulis favorit! Terima kasih sudah membuat perasaan banggaku melambung ketika mengingat cinta pertamaku yang bernama Helmi Nasution. Semoga Allah SWT selalu melindungimu dimana pun kau berada


************************************************************************

Berikut Quote inspirasi yang saya kutip dari Novel Ayah  

Mencintai seseorang merupakan hal yang fantastis – Filosofi hidup Sabari

Awan dan angin tak terpisahkan karena mereka saudara kandung. Ibu mereka adalah bulan, ayah mereka matahari. Setiap sore angin menerbangkan awan ke baratt, matahari memeluk anak-anaknya dan dunia mendapat senja yang megah – Insyafi, di suatu sore Belantik.

Tuhan selalu menghitung, dan suatu ketika, Tuhan akan berhenti menghitung – Insyafi

Dengar baik-baik nasihat ayahmu! – Markoni

Hidup ini memang dipenuhi oleh orang yang kita inginkan, tetapi tak mengingkan kita, dan sebaliknya – Sabari

Dapat mengambil keputusan sendiri adalah kemerdekaan yang indah. Ada perasaan lega yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Cinta adalah sahabat yang licik. Tapi aku siap menerima tantangan baru – Marlena

Hidup terlalu singkat untuk dilewatkan dengan orang yang tak setia. Penyelewengan adalah penyakit kambuhan yang harus dibasmi dengan sekali bidik. Manusia bisa berada di tempat yang sama dalam waktu yang berbeda, tetapi tak bisa berada dalam tempat yang berbeda dalam waktu yang sama, semua itu agar pencipta manusia mau agar manusia setia – Marlena

Seorang ayah memang terlahir  pantang menyerah!  – tekad seorang Sabari

No comments:

Post a Comment