Tuesday 31 March 2015

The power of media in #Kedai24Jam 's case!

Assalamualaikum wr wb

Halo semua? Apa kabar? Aku dan kau sehat selalu yaaa

Kemarin (300314), beredar whatsapp ajakan untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Ada apa? Terkait dengan nama mesum di salah satu warung makan di Jogja, namanya kedai 24 jam. Kedai nya punya banyak cabang. Emang didesain sebagai salah satu tempat nongkrong dengan harga yang lumayan murah. Pelan – pelan kucoba untuk membaca pesan berantai di group whatsapp disertai dengan nama menu yang sama sekali menurutku tak pantas. Tak mau kesal dulu, aku forward gambar tersebut ke grup whatsapp ku yang lain untuk menanyakan apakah benar mereka menggunakan nama mesum tersebut di daftar menu mereka. Dan ternyata benar! Merasa kesal dan sungguh menyayangkan tindakan marketing yang diambil, aku pun langsung segera mengajak teman-temanku untuk melayangkan sms penolakan dan meminta bapak owner yang bernama Arismanto untuk mengubah nama menu yang terang-terangan menjurus ke pornografi tersebut.
pesan berantai yang punya powerful! :)


Sempat kesal, aku pun meminta bantuan gimana cara membuat petisi di change.org, tapi kemudian, setelah menarik nafas dan menenangkan jiwa, ada baiknya aku melakukan klarifikasi terlebih dahulu ke pihak management kedai 24 jam Jogja.

Kebetulan, kemarin malam aku akan berangkat ke Malang. Maka otomatis, waktu yang aku miliki pun hanya sekitar sore hari. Setelah bertanya ke beberapa orang, sampailah aku di kedai 24 jam cabang Kledokan. Awalnya aku merasa takut datang sendirian. Bayangan buruk menghantuiku. Kali aja, banku dibocorin, terus aku disekap. Lebay amat yaa alias sinetron banget. Ya namanya juga lagi agak ketakutan. Hahaha. Tapi setelah mengajak teman di dua grup whatsapp untuk menemaniku kesana tidak digubris *sedih, akhirnya cuek pun aku nekat sendirian kesono. Daripada menunggu teman kelamaan. Malah gak jadi klarifikasi. Yaudah, naluri wanita batak pun keluar. Yauwis, sendirian juga iso.
Nama menu yang akan segera 

Di parkiran, sontak aku merasa semua mata pegawai menatapku. Aku yakin, mereka sudah membaca maksud kedatanganku. Dan sempat aku curi-curi dengar pembicaraan cowok berkacamata terkait MoU. suasana kedai kemarin sangat sepi. Aku duduk. Seorang karyawan mengantarkan menu. Seperti ku duga. Gambar menu yang beredar di whatsapp itu ada. Dih. Sontak aku merasa jijik. Akhirnya setelah menuliskan menu pesananku Original Spaghetty Extra Keju (tanpa akronim), aku pun langsung bertanya dengan karyawan nya, tanpa tedeng aling aling dengan nada tegas tapi santai (*sesungguhnya aku heran, kenapa aku bisa seperti ini) “mas saya mau tanya2 tentang menu ini”. seperti sudah membaca apa yang aku mau, si mas ini pun langsung memanggil mas berkacamata yang akhirnya aku tau, doi calon manager di kedai cabang tersebut.

Maka ini lah rangkuman percakapan kami, R sebagai aku, dan CM sebagai mas berkacamata calon manager.
CM : “Selamat sore mbak, ada yang bisa saya bantu?”
R : “sore mas, tentu saja dan sepertinya mas sudah mengerti apa tujuan saya. Aku Rida”
CM : “iya sepertinya juga saya sudah mengerti mbak, oh ya aku Ri**, sebelumnya mb Rida ini dari?”
R : “oh, aku mhsw FKH UGM”
CM : “ada perwakilah dari organisasi atau LSM tertentu?”
R :”gak ada, aku Cuma mau crosscheck. Jelas saja, karena tidak suka dengan nama seperti ini tapi
Gak mau aku posting di medsos sebelum aku dapat info yg sebenarnya, makanya aku  kesini aja buat tanya beberapa hal”
CM : “oh ya mbak, silahkan saja”
R : “tadi pagi, sy mendapat pesan berantai yang isinya mengajak agar menyatakan ketidakberatan akan tindakan nama menu yang berbau mesum ke owner. Ketika saya tanya kebeberapa teman saya akan kebenaran gambar tsb dan ternyata benar. Maka tanpa ragu pun saya sudah memforward pesan tersebut dan menjadi bahan diskusi pagi hari di beberapa group whatsapp saya, Yang ingin saya tanyakan adalah, apa sebenarnya tujuan dari pemberian nama mesum pada menu di kedai 24 jam? *disertai dengan tatapan mata tajam dan teduh
CM : “sayang nya mbaknya ini dari FKH yaa, coba kalau dari FE mungkin bisa mengerti kalau dalam dunia bisnis ada yang namanya ATM (amati, tiru dan modifikasi), maka itu lah sebenarnya yang kami lakukan dalam penggunaan menu ini. Dan lagi kami ingin menjadi yang berbeda sehingga tercetus lah ide untuk membuat warung “lokalisasi 24 jam”
R : ”okey, walaupun dengan konsep ATM, apakah tidak ada pertimbangan dalam penggunaan menu2 tsb? Bukan kah jelas ini mengarah ke unsur pornografi yang kental?”
CM : lupa masnya jawab apa yang pasti inti nya ini “kami fikir tidak karena ini hanya sekedar akronim dan lagi kami memiliki target pasar yang tidak kontra dengan apa yang kami lakukan”
R : “target pasar? Seperti apa contohnya yang akan pro dengan kebijakan kalian? sekedar akronim? Lucu sekali ya, apakah tidak ada pertimbangan jika suatu saat ada konsekuensi anak2 yang datang tanpa berseragam lalu membaca menu ini dan kemudian googling, dan pada akhirnya mereka terbiasa dengan hal yang buruk?”
CM : “ya dari segi anak muda sehingga mereka lebih open minded.pertimbangan seperti apa yang mbak maksud? Toh ini menu juga kami hanya pinjamkan di sini saja”
R : dalam hati, “open minded? Gueh bisa gila! “ “ya seperti misalnya meminta ktp mungkin? Sehingga bisa dilihat umur si pemesan berapa?”
CM : “tidak ada mbak, yaa sama saja kan dengan toko2 yang bebas menjual kondom seperti indo**** atau al***** apakah mereka juga meminta pembeli untuk memperlihatkan KTP? Toh ini juga kan hanya sekedar menu makanan”
R : “aneh sekali ya. Kamu ini sepeti cari teman saja ya mas (*lalu aku udah males untuk melanjutkan dan akhirnya aku langsung nanya dengan : “Kalau seandainya besok mas punya anak dan kebetulan
 bawa anak dan si anak baca menu tersebut lalu pesan dengan kata2 “papa, aku mau makan “gigolo”, apa tidak risih anda?”

CM agak ragu2 dalam menjawab tapi pada akhirnya menjawab , “jika umur si anak sudah tepat, maka saya akan menjelaskannya”
surat kesepakatan 
  
Sepertinya cuma itu yang aku ingat. Aku sudah terlanjur malas untuk melanjutkan dialog, dan si mas CM juga sepertinya ada acara lain. FYI, doi kemarin bolak balik memenuhi panggilan dari polsek terkait kasus ini. Dan di akhir dialog kami, dia menunjukkan surat MOU antara pihak penggugat dan owner yang menyatakan bahwa nama menu2 mesum tersebut akan diganti paling lambat maximal 13 April 2015. Dan masnya juga berani jamin,kalau tgl 14 April 2015, nama menu tersebut tidak  berubah, silahkan saja laporkan kembali.

Okay. Hebat juga the power of media yaa. Alhamdulillah banget!. Kita tunggu aksimu yaa, kedai 24 jam! J



5 comments:

  1. Aduh ada-ada saja, kalo tidak hati-hati benar-benar bisa kebablasan nih

    Salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener sekali mbak susan, over kreatif terkadang menghilangkan logika dan hati nurani. Salam kenal kembali. Terima kasih sudah mampir :)

      Delete
  2. biar cewek tapi beraninya kayak cowok. lanjutkan mbk....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, aku mendapatkannya dari the power of kezel! Terima kasih utk dukungannya :)

      Delete
  3. Hahahah. Ini contoh yg paling saya suka. Konfirmasi kebenaran sebuah berita. Sebelum menyebarkannya. Karena memang Rasulullah pun mengajarkan kita untuk mengecheck setiap berita yang tersebar. Takutnya fitnah yang kita sebarkan dan sudah terlanjur tersebar padahal belum tentu betul. Salut!!!!

    ReplyDelete