Saturday 28 March 2015

Dokter Hewan (n) Profesi mulia yang saya banggakan !

Assalamualaikum wr wb

Apa kabar? Aku dan kau sehat selalu yaa

Kenapa dokter hewan?

Salah satu pertanyaan yang paling sering aku dapatkan ketika aku menceritakan mengenai jurusanku kepada org yang baru aku kenal adalah “Oh. Dokter hewan, kenapa gak dokter manusia aja?”. awal – awal kuliah, aku bilang aja dengan cuek, karena kedokteran hewan lebih membutuhkan ku. Jawaban itu merupakan jawaban yang ampuh dan cerdas untuk “membungkam”. Aku sadar, dulu aku belum cinta – cinta amat sama kedokteran hewan. Bermula dulu tahun 2009 setelah selesai sma dan mengalami kegalauan massal akan masuk di jurusan mana, kebetulan aku adalah anak pertama dari 6 bersaudara dengan adek tepat di bawahku merupakan teman sekelas dari TK sampe SMP. Ibuku seorang dokter hewan dan ayahku orang pertanian *dengan kerja yang tidak sesuai jalur membuka pola fikirku. Ah tapi sebenarnya ayahku lah orang yang paling bersemangan untuk mendorong aku dan adekku untuk masuk kedokteran hewan. Simple saja alasan ayahku pada saat itu, “kak rida, carilah jurusan yng tidak favorit sekarang tapi memiliki potensi ke depannya, carilah jurusan yang bisa membuat kakak tidak bekerja sama orang untuk selamanya, carilah jurusan yang dengannya kakak bisa membuka lapangan kerja untuk orang, carilah jurusan yang membuat kakak tidak perlu susah2 antri mencari lapangan pekerjaan dan dokter hewan menurut buya cocok untuk kakak” berhubung ayahku memiliki kemampuan provokasi yang handal dan aku juga pada saat itu bingung mau masuk apa, yasudah deh, jadilah aku tercatat sebagai salah satu mahasiswa kedokteran hewan Universitas Gadjah Mada angkatan 2009. 
namanya Meisy, anjing ini berjasa banget waktu aku koas bagian bedah! :"


Kemudian, seiring dengan berjalannya waktu, ada kecintaan yang tumbuh terhadap profesi ini. Pertanyaan sederhana yang perlu diberikan kepada siapapun yang mempertanyakan keberadaan profesi mulia ini adalah : “siapa yang bertanggung jawab dalam kesehatan daging yang dikonsumsi manusia? Siapa yang bertanggung jawab ketika salah satu hewan di kebun binatang sakit? Siapa yang bertanggung jawab dalam memastikan kesehatan hewan lab sebelum dilakukan uji coba berbagai produk yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan manusia? Siapa yang bertanggung jawab dalam memastikan kesehatan daging hewan Qurban pada salah satu hari besar bagi umat islam? Ketika hewan kesayanganmu sedang sakit, kepada siapa dia kau bawa? Masih ingat kejadian penyakit yang menular dari manusia ke hewan seperti rabies, antrax, toxoplasmosis, ebola, flu burung dan rentetan kejadian penyakit yang memakan korban tidak sedikit, siapa yang bertanggung jawab dalam mengendalikannya? Ketika sapi yang kau miliki pada minta kawin dengan keterbatasan pejantan, maka siapa kau minta jasanya untuk mengawinkan si sapi? Dengan menurunnya populasi sebagian speies hewan tertentu akibat keserakahan manusia, siapa yang paling bertanggung jawab dalam melestarikan agar tidak terjadi kepunahan? ” Maka bukan kah profesi mulia ini yang keluar sebagai jawaban? Mereka lah yang tanggung jawabnya tidak sedikit, ya mereka yang bergelar Dokter Hewan. Mereka yang berusaha mewujudkan kombinasi kesejahteraan makhluk ciptaan Sang Kuasa melalui motto Manusya Mriga Satwa Sewaka (Mensejahterakan Manusia Melalui Kesejahteraan Hewan) itulah yang dipanggil sebagai Dokter Hewan.
vaksin anjing pun tak harus di dalam ruangan x))
observasi pasca operasi 

Tapi,jangan salah.Tantangan buat jadi dokter hewan itu beragam loh. Bayangkan aja kita kudu belajar berbagai macam spesies, beda spesies tentu saja beda anatominya, beda spesies, beda lagi obat yang diberikan. Belum lagi kalau kita harus siaga dengan berbagai macam behaviour (tingkah laku) pasien kita. Atau kalau pada saat menjalani pendidikan profesi atau koas nama bekennya yang rata-rata berlangsung sekitar 1 - 2 tahun, biasanya kadang kita sampe tidur dikandang sapi yang mau melahirkan. Tujuannya? biar mengerti secara keseluruhan proses lahiran sapi itu berapa lama. Nginep di rumah sakit hewan buat memantau perkembangan pasien yang ada. Ada lagi? ada. Coba aja banyangin tangan kamu masuk ke dalam rektal (maaf ,re : pantat) sapi buat ngecek kebuntingan. Atau berburu anjing liar buat disuntik vaksin rabies? Ya,kita ini. Pokoknya jadi dokter hewan itu ya kudu siap "kotor-kotoran"

Sangat disayangkan, profesi dokter hewan masih dianggap sebelah mata dan belum mendapatkan penghargaan sepenuhnya di bumi ibu pertiwi ini, maka sabarlah kalian para kolegaku. Aku yakin, semua itu hanyalah masalah waktu. Tetaplah berbuat sebaik mungkin sesuai dengan bidang apa yang kau pilih. Karena Manusyia Mriga Satwa Sewaka itu sungguh sebuah pekerjaan mulia! Salam kekaguman akan profesi hebat kita ini dari saya yang akan menjadi kolega baru kalian in sha Allah pada Juni 2015. 

Only a person who loves a challenge would take on patients who can't tell them where it hurts, ready to accept those challenge? Be a vet!
kamu kenyang, aku bahagia. Sesederhana itu X)

Tulisan ini diikutsertakan dalam IHB March Blog Post Challenge . Mau ikutan berbagi mengenai uniknya profesi kamu, ayoo aja! klik disini utk syarat dan ketentuannya ya!:)

6 comments:

  1. Waw.. baru tau kerjaan dokter hewan ternyataaa seribet itu.. hihihi.. Dokter hewan berjasa banget bikin kucingku yang udah kebelet kawin gak galau lagi.. hehehe.. Kalau boleh kasih Ide, bikin post lagi yang fokusnya berisi kerjaan2 dokter hewan, klo di post ini kan dalam bentuk narasi, akan lebih bagus lagi kalau banyak fotonya.. :D

    Salam,
    Nita (http://jnynita.com)

    ReplyDelete
  2. Salam yaaa sama kucing nya, semoga segera melahirkan anak2 yg lucuu ya, hihihi,Iyaaa , beginilah dunia profesi ku, haha, anw, terima kasih yaaa sudah mampir dan sarannya jugaaa, kmrn itu soalnya waktunya mepet jd gak sempat cari banyak2 poto x))

    ReplyDelete
  3. Baru punya kelinci nih kak XD jadi ga sengaja searching2 ttg dokter hewan gitu....
    sempet mikir gimana suka dukanya jadi drh, yang kerjaannya melulu sama hewan... harus siap bau, siap kotor, dll..
    apalagi ga semua masy tau ttg drh (aku sendiri mulai penasaran sama drh sejak punya peliharaan ^^)
    Untung aja ada drh, kalo peliharaan sakit... ternak sakit... bisa dibantu ^^ mungkin masy harus lebih membuka mata lg untuk drh ^^
    Semangat mba! Ditambah lagi dong postingan ttg pengalaman jd drh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halooo Ichaa! wah salam kenal yaa. gimana kabar si kelinci? masih sehat dan gemuk kah?
      pada sebagian banyak orang meng hewan peliharaan adalah bagian dari keluarga. dan ya begitulah ada kepuasan batin yang tak terdefinisikan jika ketika mereka dengan cerianya mengatakan bahwa hewan peliharaan mereka sudah sembuh!
      HAhaha, iya nih, aku udah agak jarang ngeblog, lagi menikmati kesibukan jadi praktisi. kamu juga disana semangat yaa! :)

      Delete
  4. Kak aku pengen banget jadi dokter hewan. Nah pasti kan bakal megang binatang haram ya kak, apa itu boleh pake sarung tangan atau alat bantu lain biar gak megang langsung? Karena aku gak mau dosa. Trus sebenernya sama mama aku gak ngizinin jadi dokter hewan padahal aku udah ngasih tau dia prospek dan alasan bagusnya, tapi dia tetep gak suka aku jadi dokter hewan. Menurut kakak aku harus gimana ya? Terakhir dokter hewan yang buka praktek sendiri gitu pendapatannya besar/rumayan gak sih? Emang ibu kakak sebagai dokter hewan ngapain? Sebenernya aku pengen jadi dokter hewan yang di alam liar gitu loh tapi pas ku riset ternyata harus jauh dari keluarga dan gaji gak besar...

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo Nisa, salam kenal ya.
      Iya dong, pasti sering megang anjing apalagi kalau kamu jadi praktisi hewan kesayangan. Tapi sekali lagfi, islam itu indah dan memudahkan ummatnya. karena cara membersihkan najisnya (jilatannya0 pun insha Allah gampang. tinggal cuci tangan pake air dan basuh dengan air mengalir disertai niat tentunya yaa. kalau kamu emang mau beneran jadi dokter hewan, katakan saja ke mama gimana mulianya profesi ini. kalau buka praktek sendiri ya insha allah lumayan. Apalgi jika lingkungan disekitar mendukung (punya kepedulian yang tinggi terhadap hewan) dan kamu punya keahlian tertentu. Wah insha Allah deh.

      Jika kamu punya minat yang tinggi terhadap satwa liar. ya memang benar kamu kudu jauh dri keluarga. karena tempat kerjanya paling dekat engan kota paling ada di kebun binatang. untuk masalah gaji besar atau tidaknya aku kurang tau, tapi kalau emang benar itu passion, yakin deh, gaji urusan belakangan. Dan satu lagi, dokter hewan satwa liar emang jenis pekerjaan yang paling membutuhkan komitmen yang tinggi.

      semangat selalu yaa! semogfa suatu saat kita bisa bertemu sbg saudara kolega! :)

      Delete