Assalamualaikum
warahmatullah hi wabarakatuh
Apa kabar semua? Semoga
aku dan kau sehat dan bahagia yaa
Namanya Azzizatul Ulfa. Doi adalah adik angkatanku di Fakultas Kedokteran
Hewan UGM. Berasal dari Kendal, dia memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
lingkungan sekitar. Dengan aktifitas yang tinggi terutama di bidang pengabdian
masyarakat sukses binggo make me feel
envy with her!. Actually, she has
told me about her activities in her environtment in Kendal apalagi kalau
bukan berkaitan dengan pengmas! Dengan antusias dia menceritakan mengenai
aktifitas anak-anak di sekitar rumahnya. Berawal dari banyaknya anak – anak
yang belajar bersama di rumahnya setiap malam, dia pun berfikir ini langkah
yang tepat untuk memberdayakan mereka. Then, with full support from her family, she
ask some friend to be a volunteer for teaching these kiddo. Its not only about
helping them with their homework but also encourage them how to make their
dream comes true! My eyes go out!
Just sounds cool and superb awesome! Dan hebatnya lagi adalah, tidak hanya
ulfa dan teman-temannya sebagai pengajar, tapi ayah, ibu dan adek nya Ulfa pun
juga turut berpartisipasi. Teaching them
with love!
Ulfa dan Aku. Terima kasih Nduk :) |
Kemudian sms ajakan dari Ulfa untuk melihat anak – anak itu di kendal pada weekend
kemarin ( 10 – 11 Jan 2015) make me dont
have any reason to reject her invitation! Dengan Maskam UGM sebagai meeting
point, berangkatlah aku bersama 8 orang lainnya ke Kendall pada jam 21.00 WIB.
berhubung habis trekking dari bukit turgo Merapi, perjalanan yang memakan
sekitar 3 jam sukses buat aku tidur dari Jogja sampai Kendall. Sampai di
Kendal, kami pun langsung merebahkan diri di rumah saudaranya Ulfa. Paginya
sekitar jam 06.00, kami ke rumah Ulfa yang hanya Before
it begins, as usual aku mlipir ke belakang just for take a bath! XD.
Bahagianya mereka! :) |
berjarak sekitar 30 meter dari
rumah saudaranya. Setelah disuguhi teh hangat dan sarapan, kami pun siap
memulai outbond bareng anak-anak.Jam 07.30, outbond dimulai. Ternyata anak-anak yang kumpul lumayan
banyaaak! Dan tentu saja bersama beberapa orang tua dari mereka.
Game kece buat evaluasi hubungan komunikasi antara orang tua dan anak |
Game pertama
dimulai. Anak – anak dibariskan berhadapan dengan para orang tua mereka. Everyone with a sheet of paper and pen will
start this game! Salah seorang dari kami membaca 8 pertanyaan sederhana
seperti cita – citanya apa, warna favorit, jika mendapatkan rangking 1 ingin
diberi hadiah apa, acara TV favorit, Hobi nya apa, makanan favorit nya apa
sampai kalau belajar lebih suka dimana apakah di sekolah, rumah atau tempat
mbak Ulfa. Nah, sesi pertama diajukan kepada anak-anak. kemudian pada sesi
kedua with same question juga diberikan kepada para orangtua. And in the end,
jawaban mereka dicocokin. Dengan game ini, sebenarnya secara gampang kita
melakukan evaluasi sederhana sejauh mana para orang tua menjadi sahabat terbaik
untuk anak. Dimana pemenangnya adalah keluarga yang komunikasinya cukup bagus
sehingga jawaban antara orang tua dan anak memiliki banyak kesamaan.
A : kami yang mendadak jadi tim hore outbond ; B : poto bareng peserta XD |
Game selanjutnya adalah setiap anak berbaris dan diberikan selembar karton.
Kumpulan anak – anak ini dibagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok yang
terdiri dari sekitar 12 anak diberikan tantangan untuk menggambar seperti apa
gambaran dusun idaman mereka beberapa tahun kedepan. Diakhiri dengan game yang
bertujuan untuk melatih kerjasama diantara mereka. Outbond yang membahagiakan
ini pun selesai. Ada cerita lucu. Di tengah permainan, seorang anak kecil cewe
yang belakangan ku tahu bernama Bunga menggenggam tanganku. Dengan ekspresi
yang polos dia mengatakan dengan bahasa yang medok, “mbak, kok suara mbak
besar?” Muahahhaa. Kocak banget kan! Langsung aja aku minta poto bareng.
Luarbiasa ! maka dengan bahasa sederhana aku pun mengatakan alasan klasik, “iya
adek sayang, soalnya mbak bukan orang jawa”. Sesungguhnya hatiku pun ingin
menjadi kalem dek seperti kebanyakan gadis jawa, tapi ternyata itu tinggal
impian belaka. Entahlah, Even I have
lived in Jogja for 5 years, Im just totally failed to be like Javanese girls.
Apa dayaku?
Aku dan si Bunga XD |
Setelah outbond selesai, kami pun kembali ke rumah Ulfa. Dengan ramah,
ibunya menyuguhkan buah surga di tengah panasnya bumi kala itu. Ya apalagi
kalau bukan semangka yang sukses banget menyegarkan dahaga jiwa dan raga.
Setelah itu, beberapa orang anak binaan Ulfa, mengatakan kepada kami untuk
belajar angklung. Hebatnya Ulfa dan keluarganya adalah, selain mengajarkan PR,
anak – anak juga diajarkan untuk berani tampil. dengan apa? Apa saja. Mulai
dari diasah untuk membaca puisi, membuat jamu, memanfaatkan pekarangan yang
sempit dengan bercocok tanam dengan menggunakan sistem Vertikultur sampai
bermain angklung. Entahlah, keluarga ini benar – benar menginspirasiku.
Bagaimana dengan segala keterbatasan yang ada tapi tetep berusaha sebaik
mungkin mengikuti Sang Teladan, Rasulullah SAW. Bukan kah beliau sudah
mengatakan sejak ribuan tahun yang lalu, bahwa sebaik – baik manusia diantara
kalian adalah mereka yang paling banyak bermanfaat untuk sesamanya.
Sebelum pulang ke Jogja, Ulfa mengajak kami untuk sejenak main di salah
satu air terjun. Namanya air terjun Klenting Kuning. Jalannya setapak banget
dari jalan raya. Dan yaa cukup lumayan lah walau pun curugnya tingginya juga
gak tinggi – tinggi banget. Haha.
Aku berlatar si curug Klenting Kuning |
Thx partner! |
Terima kasih sudah mengajarkan dengan cara yang indah yaa nduk Ulfa. Semoga
Allah selalu meridhai keluargamu! J
Terhar mbk bacanya ^_^
ReplyDeletehidup untuk bahagia, dan Beginilah cara ku hidup mbk..melakukan hal hal untuk Allah meskipun dalam keterbatasan.. alhamdulillah
Trimakasih byk mbk..jazakillah khoir :)
Semoga mbak rida bisa balik lg ke kendal :D dg membawa teman yg lebih byk..hehehe ditunggu sama adek2 dirumah