Monday, 12 January 2015

Keluarga Inspirasiku di Januari, Terima Kasih! :)

Assalamualaikum warahmatullah hi wabarakatuh

Apa kabar semua? Semoga aku dan kau sehat dan bahagia yaa

Namanya Azzizatul Ulfa. Doi adalah adik angkatanku di Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Berasal dari Kendal, dia memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitar. Dengan aktifitas yang tinggi terutama di bidang pengabdian masyarakat sukses binggo make me feel envy with her!. Actually, she has told me about her activities in her environtment in Kendal apalagi kalau bukan berkaitan dengan pengmas! Dengan antusias dia menceritakan mengenai aktifitas anak-anak di sekitar rumahnya. Berawal dari banyaknya anak – anak yang belajar bersama di rumahnya setiap malam, dia pun berfikir ini langkah yang tepat untuk memberdayakan mereka.  Then, with full support from her family, she ask some friend to be a volunteer for teaching these kiddo. Its not only about helping them with their homework but also encourage them how to make their dream comes true! My eyes go out! Just sounds cool and superb awesome! Dan hebatnya lagi adalah, tidak hanya ulfa dan teman-temannya sebagai pengajar, tapi ayah, ibu dan adek nya Ulfa pun juga turut berpartisipasi. Teaching them with love!
Ulfa dan Aku. Terima kasih Nduk :)

Kemudian sms ajakan dari Ulfa untuk melihat anak – anak itu di kendal pada weekend kemarin ( 10 – 11 Jan 2015) make me dont have any reason to reject her invitation! Dengan Maskam UGM sebagai meeting point, berangkatlah aku bersama 8 orang lainnya ke Kendall pada jam 21.00 WIB. berhubung habis trekking dari bukit turgo Merapi, perjalanan yang memakan sekitar 3 jam sukses buat aku tidur dari Jogja sampai Kendall. Sampai di Kendal, kami pun langsung merebahkan diri di rumah saudaranya Ulfa. Paginya sekitar jam 06.00, kami ke rumah Ulfa yang hanya Before it begins, as usual aku mlipir ke belakang just for take a bath! XD.
Bahagianya mereka! :)
berjarak sekitar 30 meter dari rumah saudaranya. Setelah disuguhi teh hangat dan sarapan, kami pun siap memulai outbond bareng anak-anak.Jam 07.30, outbond dimulai. Ternyata anak-anak yang kumpul lumayan banyaaak! Dan tentu saja bersama beberapa orang tua dari mereka.
Game kece buat evaluasi hubungan komunikasi antara orang tua dan anak 
Game pertama dimulai. Anak – anak dibariskan berhadapan dengan para orang tua mereka. Everyone with a sheet of paper and pen will start this game! Salah seorang dari kami membaca 8 pertanyaan sederhana seperti cita – citanya apa, warna favorit, jika mendapatkan rangking 1 ingin diberi hadiah apa, acara TV favorit, Hobi nya apa, makanan favorit nya apa sampai kalau belajar lebih suka dimana apakah di sekolah, rumah atau tempat mbak Ulfa. Nah, sesi pertama diajukan kepada anak-anak. kemudian pada sesi kedua with same question juga diberikan kepada para orangtua. And in the end, jawaban mereka dicocokin. Dengan game ini, sebenarnya secara gampang kita melakukan evaluasi sederhana sejauh mana para orang tua menjadi sahabat terbaik untuk anak. Dimana pemenangnya adalah keluarga yang komunikasinya cukup bagus sehingga jawaban antara orang tua dan anak memiliki banyak kesamaan.
A : kami yang mendadak jadi tim hore outbond ; B : poto bareng peserta XD


Game selanjutnya adalah setiap anak berbaris dan diberikan selembar karton. Kumpulan anak – anak ini dibagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok yang terdiri dari sekitar 12 anak diberikan tantangan untuk menggambar seperti apa gambaran dusun idaman mereka beberapa tahun kedepan. Diakhiri dengan game yang bertujuan untuk melatih kerjasama diantara mereka. Outbond yang membahagiakan ini pun selesai. Ada cerita lucu. Di tengah permainan, seorang anak kecil cewe yang belakangan ku tahu bernama Bunga menggenggam tanganku. Dengan ekspresi yang polos dia mengatakan dengan bahasa yang medok, “mbak, kok suara mbak besar?” Muahahhaa. Kocak banget kan! Langsung aja aku minta poto bareng. Luarbiasa ! maka dengan bahasa sederhana aku pun mengatakan alasan klasik, “iya adek sayang, soalnya mbak bukan orang jawa”. Sesungguhnya hatiku pun ingin menjadi kalem dek seperti kebanyakan gadis jawa, tapi ternyata itu tinggal impian belaka. Entahlah, Even I have lived in Jogja for 5 years, Im just totally failed to be like Javanese girls. Apa dayaku?
Aku dan si Bunga XD

Setelah outbond selesai, kami pun kembali ke rumah Ulfa. Dengan ramah, ibunya menyuguhkan buah surga di tengah panasnya bumi kala itu. Ya apalagi kalau bukan semangka yang sukses banget menyegarkan dahaga jiwa dan raga. Setelah itu, beberapa orang anak binaan Ulfa, mengatakan kepada kami untuk belajar angklung. Hebatnya Ulfa dan keluarganya adalah, selain mengajarkan PR, anak – anak juga diajarkan untuk berani tampil. dengan apa? Apa saja. Mulai dari diasah untuk membaca puisi, membuat jamu, memanfaatkan pekarangan yang sempit dengan bercocok tanam dengan menggunakan sistem Vertikultur sampai bermain angklung. Entahlah, keluarga ini benar – benar menginspirasiku. Bagaimana dengan segala keterbatasan yang ada tapi tetep berusaha sebaik mungkin mengikuti Sang Teladan, Rasulullah SAW. Bukan kah beliau sudah mengatakan sejak ribuan tahun yang lalu, bahwa sebaik – baik manusia diantara kalian adalah mereka yang paling banyak bermanfaat untuk sesamanya.

Sebelum pulang ke Jogja, Ulfa mengajak kami untuk sejenak main di salah satu air terjun. Namanya air terjun Klenting Kuning. Jalannya setapak banget dari jalan raya. Dan yaa cukup lumayan lah walau pun curugnya tingginya juga gak tinggi – tinggi banget. Haha.

Aku berlatar si curug Klenting Kuning
Thx partner! 

Terima kasih sudah mengajarkan dengan cara yang indah yaa nduk Ulfa. Semoga Allah selalu meridhai keluargamu! J

1 comment:

  1. Terhar mbk bacanya ^_^
    hidup untuk bahagia, dan Beginilah cara ku hidup mbk..melakukan hal hal untuk Allah meskipun dalam keterbatasan.. alhamdulillah
    Trimakasih byk mbk..jazakillah khoir :)
    Semoga mbak rida bisa balik lg ke kendal :D dg membawa teman yg lebih byk..hehehe ditunggu sama adek2 dirumah

    ReplyDelete