Assalamualaikum warahmatullah
hi wabarakatuh
Apa kabar? Semoga aku dan kamu
sehat selalu yaa
Gunung
kidul yang merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jogjakarta emang seakan
menawarkan pesona wisata yang tak ada habisnya. Wilayah yang terkenal dengan
kekeringannya dianugrahi banyak pantai yang kece dan gua bawah tanah yang
menunggu untuk di eksplor. Dengan alasan ini, maka salah satu teman di kelompok
koasku, Bandang mengajak kami untuk mengeksplor pantai “perawan” dengan diawali
jalur trekking selama 1 jam.
Berhubung kami bosan dengan suasana malam
pergantian tahun yang identik dengan kembang api, kami pun memilih untuk
memanfaatkan libur tahun baru di pagi harinya. Setelah sepakat dan mengumpulkan
massa (yang gagal) sebanyak mungkin, berangkatlah team koas A.2014.01 yang
hanya terdiri dari 5 orang yaitu Aku, Bandang (si dora alias penunjuk jalan),
Vista, Joko dan Nike. Awalnya sudah disepakati bahwa kudu berangkat dari jogja
jam 05.00 pagi, tapi dengan segala keterbatasan akhirnya kita mah berangkat jam
06.45 WIB. Dengan misi utama adalah find our private beach! :D
|
Titik pertama di Ngerenehan : Nike, Vista, Aku XD |
Setelah
berjalan sekitar 2 jam dengan menggunakan sepeda motor (jangan tanya aku
jalurnya), sampailah kami di spot pertama yaitu pantai Ngerenehan. Pantai nya
lumayan bagus tapi sayangnya karena emang lagi libur panjang, ramainya gak
ketulungan. Setelah take picture di spot pertama untuk menunjukkan (masih)
kesegaran wajah, kami pun melanjutkan trekking kami. Berjalan naik ke atas dan
melewati hamparan kebun jagung milik warga selama 30 menit, kami sampai di
pantai Toro Udan. Kami hanya melewati pantai ini karena selain sudah dihuni oleh
beberapa orang yang mendirikan tenda, pantainya juga tidak terlalu menarik.
Haha, Sombong!
|
Ceciwik kece berlatar spot pertama #PantaiNgerenehan |
|
Selfie sama Joksi di tengah trekking aka hamparan kebun Jagung |
Kemudian
kami memutuskan untuk melanjutkan pemburuan kami. Terkadang di tengah
perjalanan kami, beberapa orang warga lokal dengan ramahnya memberikan petunjuk
jika kami sedikit melenceng dari rute. Aku kagum dengan team leader kami, siapa
lagi kalau bukan Bandang. Secara doi udah beberapa tahun yang silam melewati
jalur trekking ini, tapi nyatanya masih ingat walaupun dengan tingkat nyasar
yang tidak lebih dari 20 dari skala 100 %. Setelah berjalan lebih dari 5 km
dalam waktu 30 menit sampailah kami di pantai Ngerawah. Pesona ngerawah yang
luar biasa dengan ajaibnya menelan kelelahan kami. Lelah yang berganti dengan
bahagia. Dan yang lebih utama adalah misi utama tercapai. Alhamdulillah Rabbi.
|
#Ngerawah yang menanti dari kejauhan XD |
|
#Ngerawah . Private beach banget kan? |
|
Halo our private beach ! #Ngerawah |
Secara
umum pantai Ngerawah emang tidak jauh berbeda dengan type pantai kebanyakan di
Gunung Kidul. Ombak yang lumayan, bebatuan karang dan pasir putih. Tentu saja
yang membedakannya adalah perjuangan untuk mendapatkannya serta sensasi berada
di pantai pribadi. Tak ingin melewatkan begitu saja, kami mengubah fungsi jas
hujan menjadi tikar. Benarlah tak kami temui sesosok makhluk yang berwujud
manusia selain kami sendiri. Setelah
puas (poto-poto) beristirahat, kami pun melanjutkan perjalanan ini. Syukurlah
anggota team perjalanan kali ini memang luar biasa super. Dengan alasan utama
tak ingin merusak salah satu keajaiban ciptaan Sang Maha, dengan senang hati
sampah kami pun turut serta dalam perjalanan selanjutnya.
Dengan
medan yang sama yaitu bebatuan (yang akan sangat licin pada saat musim hujan),
hamparan kebun jagung, sesekali kandang ternak sampailah kami di tebing yang
menghadap lelautan luas yang bernama Patuk Kulon. Kombinasi udara segar dan
hamparan laut yang seakan tak berujung berhasil menarik semangat. Kami pun
berteriak menghadap laut. Sangat menenangkan dan mengeluarkan emosi yang
terpendam. Feel free spontaniously! Jadi, emang kalau lagi ada masalah dengan
hati yang rapuh, ku sarankan padamu kawan, bercumbulah kau dengan alam.
|
Thx Nike for such a candid pict XD #PatukBoyop |
Di
Patuk Kulon kami hanya sebentar. Setelah berjalan yang aku lupa berapa lama,
sampailah kami di tebing yang lebih menakjubkan. Patuk Boyop namanya. Rumput
hijau yang menyejukkan ditambah laut yang seakan tak berujung merupakan
kombinasi yang sempurna. Sejenak bibir ini dengan lirih mengucapkan, maka
nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan? Luar biasa pesona tebing ini teman –
teman! Apalagi jika bersama si jodoh berada disini, udah deh namanya menjadi “nikmat
SEMPURNA dari Tuhan mana kah yang kau dustakan”. Kami pun memutuskan untuk
makan siang di tempat se istimewa ini. Alhamdulillah Rabbi.. Alhamdulillah!..
:’)
|
Resto makan siang sempurna di tahun baru #PatukBoyop |
|
Kacamatanya gak santai yee #PatukBoyop |
|
masih #PatukBoyop dari kejauhan |
Sama
seperti hidup, ada baiknya jika jangan berlama – lama kau nikmati zona
nyamanmu. Maka dengan berat hati, Patuk Boyop yang istimewa ini pun harus kami
tinggalkan untuk sejenak bersiap menikmati kejutan yang sudah Tuhan persiapkan.
Namanya pantai Wagah, dengan jarak sekitar 1 km dari si tebing kece. Kami
terpekik bahagia dengan kejutan yang sudah disiapkan Sang Maha. Begitu sampai,
dengan serempak ratusan kupu – kupu kecil nan jelita berwarna kuning menyambut
kami. Bahagia tak terkira itu begitu nyata. Pantai Wagah dengan sempurna
melengkapi misi kami. Dengan bangga, dia menyambut kami. Tak lupa dengan kelembutan
pasir putih dan kegagahan sebuah gua alami yang menyertainya. Sejenak nafas
kami tertahan. Syukur tak terhingga aku yakin sedang menyelimuti kami dengan
serempak. Dengan haru, aku pun menggelar jas hujan dan tidur beratapkan biru
nya langit. Tidur sejenak dan shalat zuhur di tempat sedamai ini merupakan
pengawal hari di tahun 2015 yang tak terdefinisi bukan?
|
Last Destination #PantaiWagah |
|
Obob siang yang nikmat di #PantaiWagah |
|
|
|
|
Bandang, si Dora dengan dengan pose andalan #PantaiWagah |
Melanjutkan
perjalanan pulang dan sampai sekitar jam 14.30 WIB di spot pertama sempurna
ditutup oleh traktiran es degan dari Joko. Adalah Vista yang memiliki resolusi
ingin melihat sunset di hari pertama memaksa kami untuk menutup tanggal satu
dengan sunset. Kami pun memutuskan untuk melihatnya di pantai Parangtritis.
Sampai di Parangtritis sekitar jam 17.10. Tak hanya Vista, aku pun punya resolusi
terpendam di balik misi utama kami. Aku ingin berbicara denganNya melalui
AlQuran di tepi pantai di hari pertama ku. Dan ternyata tercapai di atas
gundukan pasir hitamnya ParangTritis. Setelah menyelesaikan resolusiku, maka duduk
dan berbagi tawa sejenak dengan mereka sembari menunggu sunset adalah my most favourite activity in that day!
|
Vista dan resolusi pertama di tahun baru XD |
|
Senja ini #ParangTritis punyaa |
Dear
Allah, Terima kasih atas restuMu. Terima kasih Bandang, Vista, Nike dan Joko.
Terima kasih sudah menjadi bagian dari pengawal tahun yang menakjubkan! X)
|
WeLove #A.2014.01 Icik Amu Anet |
|
#Selfie is a must! thx Bandang, Nike, Joko dan Vista X) | | | | | |
|
No comments:
Post a Comment