Monday, 10 November 2014

Pesona Pulau Pahawang, Lampung!

Assalamualaikum wr wb.

Halo, apa kabar? aku dan kau sehat selalu yaa

Kalau di postingan sebelumnya pada dapat salam dari Haryono, maka di tulisan ini aku pengen cerita tentang bagaimana aku menghabiskan jatah liburan terakhir di Lampung. Google memberikan rekomendasi Pulau Pahawang. Jarak yang cukup jauh dari kota Lampung dan keterbatasan transportasi menuju kesana, maka pilihan menggunakan kendaraan pribadi adalah yang paling aman. Sayangnya, ketiga teman cewek sekelompok koasku sedang sakit dan gak bisa ikut liburan, jadi kami gak bisa pake mobil Disti (temanku yg sedang sakit). Aku mencari segala cara untuk bisa kesana, termasuk mengajak 2 org temanku untuk menemani. haha. Ide menyewa motor sempat datang tapi tiba2 aku teringat pada mbak Eka. Doi kakak angkatanku di FKH UGM dan kebetulan baru 2 minggu kerja di Lampung. Setelah komunikasi via path dan dilanjut dengan bbman, doi mau menemani dan bahkan dengan senang hati menawarkan kami untuk menggunakan mobilnya. Alhamdulillah! bahagia banget gueeeh! kalau katanya sih ini rejeki anak shaleh. x))

Bertolak sekitar jam 07.30 dari kota Bandar Lampung, sampailah kami di dermaga ketapang, dermaga penyebrangan ke pulau Ketapang. Oh ya, kami tak hanya ber4. Kebetulan, teman2 kampusku yang sedang koas Interna Besar di Lampung juga memilih Pahawang sebagai tempat berlibur mereka. Sebenarnya yang koas hanya ber6, tapi mereka datang membawa 2 tambahan teman. Semesta memang menghendaki kami untuk liburan bareng! 

Dari hasil surfing internet, aku mendapatkan CP warga lokal yang jasanya udah dipakai oleh beberapa orang blogger, tapi setelah aku telpon berkali-kali dan tidak ada yang mengangkat akhirnya kami pun mencari warga lokal biasa. Dan tarif yang ditawarkan adalah sekitar 450 ribu dan masnya ogah kasih diskon. Dan pada saat itu pun entah kenapa kami males cari yang lain. konyol ya. Setelah berdiskusi, kami pun setuju dengan biaya 450ribu/12 orang yaitu sekitar 38000. Memang cukup murah kalau liburan rame rame. Kemudian sewa alat snorkel 40.000. Berhubung tak seorang pun dari kami yang bawa kamera underwater -tepatnyagakadayangpunya- ditambah ada yang kurang kalau gak ada dokumentasi bawah laut. maka aku dan muti pun sepakat untuk mencari persewaan kamera. Kami menemukan 2 orang yang menyewakan kamera dengan harga yang berbeda, 250 ribu dan 350 ribu dimana keduanya sudah include mmc 2 gb. Tentu saja kami langsung ngedealin yang termurah. Kami pun menunggu masnya untuk mengambil kamera. Sayangnya masnya kembali dengan tangan kosong dan mengatakan kameranya udah terlanjur disewa. Spontan saja aku bilang, "yaaah masnya php ih :( " . Pilihan terakhir jatuh ke yang mahal, kami pun diminta oleh mas yg kedua untuk nunggu. Sayang seribu sayang, kejadiannya sama persis dengan kejadian pertama. Kamera nya sudah terlanjur disewa. Kenyang sama harapan palsu, kami pun bersama-sama saling menghibur diri dan langsung memutuskan untuk langsung menyebrang aja. :/

Pasirnya Pahawang!


Sejam di laut dengan ombak yang tenang sukses buat aku tidur.Jangan heran, dengan ombak seganas lautan timur (re : waktu kkn di Raja Ampat) aku aja bisa tidur. apalagi dengan ombak yang biasa aja. Tambah larut deh tidurku. Haha. Beberapa saat kemudian, sampailah kami di Pulau Pahawang. Pulaunya cukup cantik dengan dihiasi cottage milik WNA. Hamparan pasir putihnya cukup mengobati kenyang akan harapan palsu kamera tadi. Pulau nya juga cukup rame oleh wisatawan lain. Walau langitnya kurang cerah, tapi cakepnya pasir putih di tengah laut cukup menjadi pengobatnya. Oh yaa, di Pulau Pahawang ini tidak ada fasilitas kamar mandi. Jadi kalau mau ganti disarankan sebelum nyebrang.Atau bisa juga meniru jejak yang sudah dilakukan temanku. Dimana kami berniat untuk poto2 pake baju kece sebelum nyebur snorkling, maka mereka nekat ganti baju renang di atas kapal. Caranya? dengan mengandalkan sarung baliku!

Pahawang Island

Dengan superb excited, kami pun snorklingan di sekitaran pulau Pahawang. Sayangnya underwater di sekitar pulau pahawang sama sekali tidak menarik. Aku pun meminta kepada bapaknya untuk mengajak kami di tengah lautan. Sebelum meninggalkan Pulau Pahawang, kami diminta tambahan 20 ribu untuk retribusi bersih-bersih, Awalnya kami ogah bayar soalnya kata nya bakalan gak ada lagi diminta bayaran lagi. Tapi melihat gelagat masnya yang gak mau gerak sebelum dikasih uang retribusi, kami pun mengalah. hahah, 

Akhirnya spot underwater di tengah pulaunya sangat tidak mengecewakan! Puas snorkling di spot itu, kami pun pindah ke spot lain yang sayangnya aku gak nanya detail, Semacam hutan bakau di tengah lautan dan pasirnya cukup putih. Berada disini asli bagaikan menginjak kaki di pulau pribadi. Sepi dan cukup bersih. Puas bermain dan badan juga udah lelah, kami pun meninggalkan kawasan pulau pahawang jam 16.00 sore. Soalnya juga kalau pulang lebih dari jam 16.00 ombaknya semakin ganas. Kami pun manut. Lagian kami sudah lelah dan bahagia. 
Kita mah ready snorkel :3
terima kasih Pahawang. Terima kasih Balinya Lampung :)
another selfie sebelum kecipak kecipuk :3

No comments:

Post a Comment