Tuesday, 7 October 2014

Sebuah Asa di Hari Raya

Assalamualaikum wr wb.

Apa kabar? Aku dan Kau sehat selalu ya..

Selamat Idul Adha untuk kaum muslimin dan muslimat di seluruh dunia. Ada perbedaan hari untuk merayakannya bagi umat muslimin di Indonesia. Pemerintah Indonesia menetapkan 10 Zulhijjah jatuh pada hari Minggu, 5 Okt 2014, sedangkan sebagian yg lain mengikuti ketetapan pemerintah Saudi Arabia pada tanggal 4 Okt 2014. Seperti biasa, keluarga besarku selalu ikut pada keputusan pemerintah. Kali ini aku mengambil keputusan yg berbeda, kenapa?  berhubung aku sedang Koas Dinas di Lampung, dimana masyarakat lampung juga berbeda hari dalam merayakannya, dan kebetulan kami sebagai mahasiswa Koas Fakultas Kedokteran Hewan UGM, kami pun ikut andil menjadi petugas pemeriksa daging membantu Dinas Keswan (Kesehatan Hewan) setempat yang akan memastikan bahwa daging Qurban yang beredar di masyarakat aman untuk di konsumsi. Walaupun berbeda dalam merayakan Idul Adha, sebagian besar masyarakat Lampung kompak untuk menyembelih hewan Qurban pada hari minggunya. Lalu teman2 sekelompokku yg berjumlah 7 orang sepakat untuk berhari raya pada hari Sabtu untuk mempermudah tugas kami keesokan harinya. Idul Adha kali ini pun menjadi kesekian kalinya aku merayakan tanpa bersama keluarga dan menjadi pertama kali merayakan nya di tanggal yang berbeda :"

Aku kebagian jatah untuk memeriksa hewan Qurban di hari Minggunya di wilayah Metro Timur. Sehingga, hari ini.otomatis kegiatan ku hanyalah shalat Eid. Sedangkan beberapa temanku ada yang kebagian ikut pemeriksaan ante mortem (pemeriksaan selagi hewan masih hidup) di sore harinya. Kami shalat di sebuah lapangan kota Metro. Seperti biasa, suasana shalat hari raya selalu memberikan rasa sejuk di hati. Setelah selesai shalat, tibalah khatib memberikan khutbah. Sebenarnya topik khutbah beliau sudah sering aku dengar. Topik mengenai amalan yg pahalanya akan mengalir walaupun kelak kita meninggal yaitu sedekah jariyah, ilmu yg bermanfaat & doa anak yg shaleh. Beliau menekankan pentingnya pendidikan agama sejak dini kepada anak-anak & bagaimana menjadikan anak menjadi aset dunia akhirat bagi orang tuanya. Sebagai tambahan, beliau mengatakan bahwa anak shaleh dapat mengangkat harkat & martabat kedua orang tuanya juga menambah pahala keduanya tanpa sedikitpun mengurangi pahala si anak. Bukan kah itu menjadi jalan yang tidak terlalu susah untuk membayar sedikit pengorbanan sepasang bidadari surga kita? Bayangkan jika si anak jauh dari jalan kebaikan, jangankan mengangkat harkat & martabat kedua orang tua, mungkin mendoakan saja jarang. Naudzubillah.. 

Maka asa itu pun tumbuh kembali, ingin menikah dalam waktu yang tidak terlalu lama & memiliki anak yg shaleh. Bukankah amat sangat romantis jika ada yg selalu mendoakan kita setiap hari? dimana doanya akan terus mengalir untuk kita walau kelak kita sudah memiliki status bukan lagi penduduk bumi? Ah. Allah.. izinkan ya :")

Setelah selesai shalat Eid, Seorang temanku, Retno mengajak ku untuk ikut bersilahturahmi dengan keluarga besarnya. Berhubung aku sedang tidak ada kegiatan, kenapa enggak pikirku. Lalu kami pun dijemput oleh om nya dan bergerak menuju ke arah Lampung Timur. Kami bersilahturahmi ke 4 rumah saudaranya. Aku yg sama sekali bukan bagian dari saudaranya sedikit pun tak mengalami kesusahan untuk sekedar ikut mengobrol. Hihihi. Di rumah pertama lagi diputar tayangan keadaan Idul Adha secara langsung di Saudi Arabia. Untuk beberapa saat semua mata serempak ke arah televisi. Otomatis kenangan itu berputar kembali. Februari 2013 dimana Allah kasih kesempatan buat keluargaku umrah bareng. Aku ingat semuanya. Nikmatnya minum air zam zam langsung dari sumbernya, nikmatnya minum juz mangga sembari menunggu adzan dan duduk selonjoran di pelataran Masjidil Haram, nikmatnya mengemis cinta Sang Maha di tempat idaman seluruh muslim di dunia ini, serta yang paling teduh aku ingat adalah nikmatnya bersimpuh dan mengurai air mata memohon ampunanNya.. Aku pun yakin semua mata yang tertuju di depan televisi itu memiliki asa yang sama denganku. Semoga Allah kasih kesempatan untuk beribadah di rumahNya bersama orang yang kita cintai.
Edisi |Idul Adha bareng keluarganya \Retno :))

Duhai Allah,, tempat meminta & pendengar segala doa, mohon  kabulkan ya asa kami di hari raya ini :)

No comments:

Post a Comment