Assalamualaikum wr wb..
Apa kabar ? aku dan kau sehat selalu yaaa.
Kemarin malam, setelah habis berbelanja mingguan di Mirota Kampus, aku menelfon Syabila, teman sekontrakan, tanya kapan lagi mau ke RS Panti Rapih untuk menjenguk Ayu, teman kami. Katanya, malam ini mau kembali ke RS. Di kontrakan, syabila sudah bergegas hendak berangkat. Aku memilih utk isya an dan memenuhi rontaan si cacing. Setelah beres, tepat jam 20.21 aku sampai di Panti Rapih. Lagi jalan menuju ruangan tempat Ayu dirawat, Syabila telfon, memintaku untuk menginap di RS nemenin mamanya Ayu yg sendirian. Keluarga Ayu sedang diuji sama Allah karena Ayunya terkena infeksi virus yg belum diketahui pasti jenis apa. Alhamdulillah nya koas belum masuk dan laporan KKN beres aku pun mengiyakan dan meminta dia utk membawakan beberapa peralatan yg ku butuhkan.
Aku yg belum pernah bertemu dgn mamanya tak merasa sulit utk langsung ngobrol akrab. Karena memang aku yakin, mamanya Ayu butuh teman untuk sedikit menenangkan fikiran beliau yg lagi kalut. Kebetulan di samping kamar ayu, ada pasien yg mbaknya ternyata angkatan 2007 UGM, namanya mbak Qori, dimana suaminya juga masuk ICU. Mereka berdua cerita dengan panjang lebar. Iseng, aku tanyakan berapa biaya berobat disini. Angkanya cukup mahal teman. Biaya inap ICU per hari di RS panti rapih bahkan lebih mahal dari biaya kuliah semesterku. Tetapi, Alhamdulillah nya lagi,keluarga mbak Qori memanfaatkan fasilitas negara berupa kartu BPJS. Jadi,biaya kamar dan perawatan di RS gratis. Tetapi, obat paten yg digunakan tidak ditanggung oleh BPJS. Dan, biaya obat untkekebalan tubuh serta anti virusnya pun sungguh mahal. Jauh lebih mahal daripada harga motor beatku. Begitu juga dengan keluarga Ayu. Tak jauh beda dengan keluarga mbak Qori. Sedikit membuat mamanya Ayu tenang, biaya pengobatan Ayu bisa dicover 50% oleh GMC (Gajah Mada Medical Centre) UGM. Dan karena belum punya BPJS, atas desakan mbak Qori, pagi ini beliau mencoba mengurus kartu BPJS di Jogja.
Aku yang Alhamdulillahnya selama ini belum pernah merasakan bagaimana tidur di rumah sakit akhirnya merasakan pentingnya asuransi atau semacamnya. Nah, berdasarkan info dari mbak Qori, layanan pemerintah bernama BPJS itu amat membantu. Dan setiap WNI bisa punya itu tanpa memandang apakah PNS atau kagak. Dan Iurannya juga gak berat kok, hanya bayar sekitar 75000/bln/org kita udah bisa mendapatkan fasilitas perawatan kelas 1 kalau besok emang membutuhkan.
Sekarang kondisi Ayu cukup mengiris hati. Bernafas juga membutuhkan alat bantu. Buang air kecil juga menggunakan kateter. Teman - teman mohon doanya untuk adik saya..
Dan. Mata saya kembali dibukakan. Betapa hebatnya anugrah dari Allah SWT yang bernama sehat itu. Mahalnya oksigen bisa kita dapatkan dengan gratis. Tapi, sayangnya kita sudah terlalu sering menyepelekan anugrah hebat itu. Mau sampai kapan kah? :)
No comments:
Post a Comment