Assalamualaikum warahmatullah hi wabarakatuh
Apa kabar? Aku dan kau sehat selalu yaa
Di tulisan sebelumnya aku pernah cerita
kalau tim KKNku yang terdiri dari 7 orang cewek dan 16 orang cowok bertempat di
pulau Friwen. Pulau Friwen ini lokasinya tidak terlalu jauh dari Waisai,
Ibukota kabupaten raja ampat. Cukup sekitar 45 menit – 1 jam dengan menerjang
ombak lautan timur yang tak perlu dipertanyakan kesohorannya.
Pemandangan seperti ini bakalan dilihat selama 2 bulan. :) |
Setelah 3 hari menetap di Waisai, kami
pun upacara penyambutan di kantor pemda Raja Ampat. Ada sekitar 5 tim yang KKN
di Raja Ampat, tapi tim Misool yang lokasinya terjauh tidak mengikuti upacara
tersebut. Jadi, yang ikut upacara adalah tim Friwen, tim Yenbeser, tim
Manjaipun dan tim MeosManggarai.
di kantor pemda Raja Ampat |
TIM KKN UGM PPB 04 sampai di pulau
Friwen pada tanggal 14 Juli 2014 jam 16.00 WIT. Begitu sampai di pulau kecil
ini, mata ku langsung takjub melihat hamparan pasir putih nan lembut dipeluk
oleh lautan yang dengan indahnya berwarna biru kehijaun. Tak hanya itu, begitu
mata melihat ke bawah, ribuan kelompok ikan menari dengan lincahnya. Subhanallah..
ini pemandangan dari dermaga. dan no filter loh :D |
Kelompokku naik dua kapal perahu yang bermuatan 15 org dan perahu
kecil yang diisi oleh 4 orang dan setumpuk tas 23 orang. Kedatangan kami
disambut oleh bapak kepala kampung dan keluarganya. Keramahan khas warga timur
membuat kami tak merasa kesulitan untuk langsung beradaptasi dengan mereka. Kami
diberikan 2 rumah untuk tinggal selama 2 bulan. Yang cowok bersama setumpuk
barang logistik tinggal di rumah PKK sedangkan yang cewek tinggal di rumah Bu
Guru yang kebetulan tinggal sendiri karena keluarganya tinggal di Ambon.
Ini rumah PKK yang jadi basecamp |
Malam hari, kami pun langsung
sosialisasi terkait maksud dan tujuan kami tinggal disini selama 2 bulan.
Alhamdulillah, warga yang datang cukup banyak plus antusiasme mereka yang
tinggi membuat kami bahagia. Doakan yaa agar kami bisa berkontribusi secara
maksimal kepada mereka.
sosialisasi kepada warga setempat |
Suasana kerja bakti untuk SD N 04 Friwen |
temanku mendadak jadi guru. |
Pulau ini termasuk pulau kecil karena
hanya terdapat 37 rumah dan 6 rumah diantaranya kosong tak berpenghuni. Lokasinya
memaksa perahu sebagai mode transportasi utama. Dimana bensinnya cukup mahal
sekitar 15.000/liter. Sedangkan ke pulau terdekat, bensin yang dibutuhkan
sekitar 10 liter pp, untuk ke Waisai sendiri membutuhkan 40 liter buat PP. Bisa
dibayangkan betapa mahalnya transportasi di pulau ini. Selain itu, pulau ini
belum mendapat pasokan listrik, sehingga genset mau tak mau menjelma menjadi
pemasok utama. Tapi di beberapa rumah, penerangan masih menggunakan lilin. Yang
membuat bahagia adalah, keberadaan air tawar yang mudah untuk didapatkan.
Kemudian MCK umum pun fasilitasnya sudah oke punya. Hanya, untuk mencuci baju
kami harus menimba. Sehingga keperluan mandiku dua kali sehari dan mencuci pun
tak perlu dipertanyakan. Bahagianya aku. Haha.
Untuk keperluan komunikasi, sinyal
telkomsel yang menjangkau seluruh pelosok nusantara tak perlu diragukan. Bahkan
hebatnya, di pantai belakang, sudahlah pemandangannya bagus dan sinyalnya tak
tanggung – tanggung, langsung H+. Salah satu teman kknku, Priyo yang menemukan
spot unik tersebut dengan bangganya dia menceritakan, kita punya warnet! . maka
setelah program selesai atau lagi pada bengong. Kami pun nongkrong di warnet
demi eksistensi PPB04.
ini spot warnet Friwen! sinyal oke pemandangan oke. Jadi? :D |
Alhamdulillah. Bahagia sekali punya
Friwen sebagai rumah kedua kami. :D
salam buat bapa-mama kampung, pace-mace dikampung Friwen n Yenbeser,
ReplyDeleteSampeyan beruntung mbak bs ke R4 ditahun skrng, cb kl yg KKN taun 2009an. tentu g sebahagia skrg dengan keterbatsan no signal,no listrik,dan daerah WaiSel tu lbh maju drpd WaiTim,Mailibit, alangkah baiknya KKN berikutnya diluar Waisel.
Kl masalah pendidikan di pulau ya kyk gitu, tp itu lbh baik di Yensner dulu hanya ada 1 guru Honorer urus 1 SD. Kepripun mbak siap lanjutin KKN jd Guru PTT/Murni pengabdian di R4?HEHEHEH
Halo mas Budi. Iyaaaaa. alhamdulillah, beruntung sekali. hihi. Loh. mas juga dulu KKN di Papua kah? atau di Raja ampat? soalnya setau saya di Friwen dan Yenbeser baru pertama kali menerima mahasiswa KKN. hehe. Aduuh mas, belum siap. haha. Ibunda tercinta sudah mendesak untuk balik kampung. Jadinya mengabdi di kampung sendiri dulu aja. hehehe
Delete