Saturday, 24 May 2014

Jatuh cinta pada Hostel!


Assalamualaikum warahmatullah hi wabarakatuh

Halo semua. Aku dan Kau sehat yaa. Ini sebenarnya tulisan udah ditulis lama banget tapi kemalasan yang ada hingga kadar tak terhingga jadilah ini baru diposting. Haha. 

sebenarnya ini cerita pengalaman pertamaku berhostel ria di Melbourne. Asik. Alhamdulillah deh, selamat menikmati ;)

3 cewek kesayangan yang dipertemukan oleh kamar 221 Nomad Hostel! ;3

Akhirnya. Trip Canberra Melbourne yang aku lakukan adalah pertama kali menjadi solo traveller dan bakalan jadi pengalaman pertama nginep di hostel! Yeay! Superb excited. Selama di kereta aku pun menyusun itin selama 3 hari di melbourne. Setelah menempuh hampir 10 jam perjalanan dengan menggunakan kereta api, sampailah aku di kota cakep ini jam 19.30. sebelumnya setelah baca2 review dari pengguna hostel via hostelbook.com akhirnya aku memutuskan utk menginap di All Nomad Nation Backpacker Hostel. Tentu saja selain murah, dapat sarapan gratis (nasi, pasta, teh dan kopi dengan catatan buat sendiri) letaknya juga strategis. Tidak jauh dari southern cross station

Sampai di Melbourne sekitar jam 19.30 dan sok oke ngandalin google maps, jadilah aku nyasar yang lumayan jauh dengan menggeret koper 20 kg (sisa hidup 2 bulan), tas backpack 8 kg, tas ransel biasa  yang berisi laptop dan kamera serta tas tangan. Oh Rida, oh wanita! . bukan tak bertanya, aku sudah bertanya ke lebih dari 5 orang, akhirnya orang yang ke 6 menyatakan dengan lugas, bahwa anda nyasar, sebaiknya kembali ke stasiun dan tanya orang di sekitar stasiun karena spencer street amat dekat dari situ. Allahuakbar! Pengen nangis! Tapi the power of bisikan “katanya wanita batak? Gitu aja nyerah, hih!” akhirnya menguatkan ku. lalu, aku pun berbalik arah menuju stasiun dan langsung bertanya ke salah satu wanita pelayan di toko junk food terdekat. Dari southern, aku ditunjukkan jalan yang menuju ke Yarra River, kemudian aku pun berjalan dan bertanya dengan dua wanita melb yang dengan ramahnya mengatakan bahwa aku tidak salah jalan, tinggal susuri saja dan sepertinya lokasi hostelku berada di pojokan lampu merah. Sampai lah aku di lampu merah, tak sedikit pun ku temukan tanda-tanda hostelku. Lalu aku bertanya dengan 3 orang india. Awalnya mereka mengacuhkanku tapi begitu melihat tampangku yang super lemas, mereka pun segera mengeluarkan smartphone dan berusaha menemukan hostel tersebut. Tak lebih dari 10 menit, mereka berhasil menemukan Nomad hostel yang ternyata ada di sebrang jalan tempatku bertanya. Dengan tanda yang super kecil dan mataku yang tak normal adalah kombinasi sempurna sehingga aku tak dapat menemukan nya. setelah mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, aku pun melangkah pasti masuk ke dalam hostel yang ku rindukan sejak 30 menit yang lalu.

Koper aku tinggalkan dulu di lantai 1, karena resepsionisnya ada di lantai 2. Setelah menyelesaikan administrasi dengan bayar 108 AUD untuk 4 malam dan aku selalu berdoa agar aku tak diletakkan di lebih dari lantai 4. Doaku terkabul! Kamarku nomor 221 yang berada di lantai 3! Alhamdulillah!. aku meminjam free luggage room untuk sementara buat ngeletakin 3 tas yang lain. Berhubung aku bingung dimana letaknya ruangan tersebut, bertanya lah aku dengan cowok asia yang sepertinya emang penghuni hostel tersebut yang belakangan ku ketahui dia berasal dari Hongkong. Aku katakan aku meminjam ruangan in untuk mengambil koper di lantai 1, dia terkejut dan lebih terkejut ketika ku katakan bahwa aku hanya sendirian. Lalu tak disangka, dia bertanya yang mana koperku dan tanpa basa basi langsung mengakat koper yang super berat itu ke lantai 2. YA Allah, makasih atas pertolongan yang Kau kirimkan!. Aku lupa bertanya siapa namanya. Dan sayangnya, setelah hari terakhir di melbourne, aku tak menemukannya.

Masuklah aku ke kamar 221, dan terdapat 8 tempat tidur dengan keadaan yang lumayan berantakan. dan belum ada satu pun sosok penghuni hostel yang datang. 1 jam kemudian, para manusia penghuni hostel mulai berdatangan, dan ini saatnya make more than 1 friends. 3 orang japanese membuatku sangat gampang menjadikan mereka teman karena pengalaman pernah ke Jepang selama 3 minggu tahun lalu. Dan Alhamdulillah nya aku dikarunia kemampuan yang Sok Kenal Sok dekat membuatku berhasil mengajak 2 cewek jepang dan 1 cewek muslim Prancis keturunan Maroko untuk explore Melbourne 3 hari berturut2. Haha J
Mami, Asami, aku dan Wafa di depan Yara River
Kebanyakan penghuni hostel merupakan anak-anak muda yang umurnya kurang dari 26 tahun. Dan mereka berasal dari negara-negara maju di Eropa terutama Jerman. Dengan alasan sederhana yaitu menikmati hidup di belahan bumi lain, mereka datang ke Australia dengan menggunakan Working Holiday Visa. Dimana visa tersebut mengizinkan kita bekerja selama 6 bulan dan 6 bulan lagi travelling mengelilingi benua Kanggoro ini. Pekerjaan yang ditawarkan bukanlah pekerjaan2 keren seperti berada di kantor, tetapi part timer pramuniaga di toko atau supermarket, restaurant, bantu promosi iklan dengan menyebarkan brosur di jalan, bekerja di peternakan sampai menjadi  housekeeper. Jangan salah tapi, ukuran gaji mereka setara dengan fresh graduate di Indonesia. Sakit hati yaa, hahaha. Dengan gaji sekitar 20 AUD atau sekitar 200 ribu rupiah/ jam dan kalau mau hemat alias masak sendiri, biaya makan di Aussie bisa kok sekitar 40 – 50 AUD per minggu. Tapi, bukan gampang dapatin perkerjaan di Ausie, karena persaingan antara para backpacker juga keras banget. Jujur saja, ada rasa kagum dengan mereka, berani mengikuti keinginan dan keluar dari zona nyaman. Aku pun akhirnya jatuh cinta dengan hostel. Alasan nya sederhana saja, dalam waktu kurang lebih 24 jam kudapatkan teman dari berbagai negara dan aku bahagia saja ketika menjelaskan mengenai Islam kepada mereka, J


2 comments:

  1. kok gak ada foto hostelnya rida. bulan agustus saya mau kesana sama anak saya, kira-kira nyaman gak tempatnya? di spenceer street ya. kalau hostel gitu bayarnya per orang ya? kalau saya berdua anak saya (perempuan) biayanya masih lebih murah atau sama saja dengan hotel ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa nih, kemarin lupa buata ngepotoin hostelnya mbak, kalau untuk masalah lokasi sih strategis banget. kalau bawa anak perempuan 1 berarti biayanya sekitar 40 AUD/malam (female dormitory ber 8 1 kamar) saya gakk tau mbak apakah lebih murah atau mahal jika dibandingkan di hotel, coba cek via booking.com mbak, hehehe, kemarin saya cek itu via hosstelbokers.com :)

      Delete