Assalamualaikum warahmatullah hi wabarakatuh
Halo
semua. Aku dan Kau sehat yaa. Ini sebenarnya tulisan udah ditulis lama banget
tapi kemalasan yang ada hingga kadar tak terhingga jadilah ini baru diposting.
Haha.
sebenarnya
ini cerita pengalaman pertamaku berhostel ria di Melbourne. Asik. Alhamdulillah
deh, selamat menikmati ;)
3 cewek kesayangan yang dipertemukan oleh kamar 221 Nomad Hostel! ;3 |
Akhirnya.
Trip Canberra Melbourne yang aku lakukan adalah pertama kali menjadi solo
traveller dan bakalan jadi pengalaman pertama nginep di hostel! Yeay! Superb
excited. Selama di kereta aku pun menyusun itin selama 3 hari di melbourne.
Setelah menempuh hampir 10 jam perjalanan dengan menggunakan kereta api,
sampailah aku di kota cakep ini jam 19.30. sebelumnya setelah baca2 review dari
pengguna hostel via hostelbook.com akhirnya aku memutuskan utk menginap di All
Nomad Nation Backpacker Hostel. Tentu saja selain murah, dapat sarapan gratis
(nasi, pasta, teh dan kopi dengan catatan buat sendiri) letaknya juga
strategis. Tidak jauh dari southern cross station
Sampai
di Melbourne sekitar jam 19.30 dan sok oke ngandalin google maps, jadilah aku
nyasar yang lumayan jauh dengan menggeret koper 20 kg (sisa hidup 2 bulan), tas
backpack 8 kg, tas ransel biasa yang
berisi laptop dan kamera serta tas tangan. Oh Rida, oh wanita! . bukan tak
bertanya, aku sudah bertanya ke lebih dari 5 orang, akhirnya orang yang ke 6
menyatakan dengan lugas, bahwa anda nyasar, sebaiknya kembali ke stasiun dan
tanya orang di sekitar stasiun karena spencer street amat dekat dari situ.
Allahuakbar! Pengen nangis! Tapi the power of bisikan “katanya wanita batak? Gitu
aja nyerah, hih!” akhirnya menguatkan ku. lalu, aku pun berbalik arah menuju
stasiun dan langsung bertanya ke salah satu wanita pelayan di toko junk food
terdekat. Dari southern, aku ditunjukkan jalan yang menuju ke Yarra River,
kemudian aku pun berjalan dan bertanya dengan dua wanita melb yang dengan
ramahnya mengatakan bahwa aku tidak salah jalan, tinggal susuri saja dan
sepertinya lokasi hostelku berada di pojokan lampu merah. Sampai lah aku di
lampu merah, tak sedikit pun ku temukan tanda-tanda hostelku. Lalu aku bertanya
dengan 3 orang india. Awalnya mereka mengacuhkanku tapi begitu melihat
tampangku yang super lemas, mereka pun segera mengeluarkan smartphone dan
berusaha menemukan hostel tersebut. Tak lebih dari 10 menit, mereka berhasil
menemukan Nomad hostel yang ternyata ada di sebrang jalan tempatku bertanya.
Dengan tanda yang super kecil dan mataku yang tak normal adalah kombinasi
sempurna sehingga aku tak dapat menemukan nya. setelah mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga, aku pun melangkah pasti masuk ke dalam hostel yang ku rindukan
sejak 30 menit yang lalu.
Koper aku tinggalkan dulu di lantai 1, karena
resepsionisnya ada di lantai 2. Setelah menyelesaikan administrasi dengan bayar
108 AUD untuk 4 malam dan aku selalu berdoa agar aku tak diletakkan di lebih
dari lantai 4. Doaku terkabul! Kamarku nomor 221 yang berada di lantai 3!
Alhamdulillah!. aku meminjam free luggage room untuk sementara buat ngeletakin
3 tas yang lain. Berhubung aku bingung dimana letaknya ruangan tersebut,
bertanya lah aku dengan cowok asia yang sepertinya emang penghuni hostel
tersebut yang belakangan ku ketahui dia berasal dari Hongkong. Aku katakan aku
meminjam ruangan in untuk mengambil koper di lantai 1, dia terkejut dan lebih
terkejut ketika ku katakan bahwa aku hanya sendirian. Lalu tak disangka, dia
bertanya yang mana koperku dan tanpa basa basi langsung mengakat koper yang
super berat itu ke lantai 2. YA Allah, makasih atas pertolongan yang Kau
kirimkan!. Aku lupa bertanya siapa namanya. Dan sayangnya, setelah hari
terakhir di melbourne, aku tak menemukannya.
Masuklah aku ke kamar 221, dan terdapat 8 tempat tidur
dengan keadaan yang lumayan berantakan. dan belum ada satu pun sosok penghuni
hostel yang datang. 1 jam kemudian, para manusia penghuni hostel mulai
berdatangan, dan ini saatnya make more than 1 friends. 3 orang japanese
membuatku sangat gampang menjadikan mereka teman karena pengalaman pernah ke
Jepang selama 3 minggu tahun lalu. Dan Alhamdulillah nya aku dikarunia
kemampuan yang Sok Kenal Sok dekat membuatku berhasil mengajak 2 cewek jepang
dan 1 cewek muslim Prancis keturunan Maroko untuk explore Melbourne 3 hari
berturut2. Haha J
Mami, Asami, aku dan Wafa di depan Yara River |
Kebanyakan penghuni hostel merupakan anak-anak muda yang
umurnya kurang dari 26 tahun. Dan mereka berasal dari negara-negara maju di
Eropa terutama Jerman. Dengan alasan sederhana yaitu menikmati hidup di belahan
bumi lain, mereka datang ke Australia dengan menggunakan Working Holiday Visa. Dimana
visa tersebut mengizinkan kita bekerja selama 6 bulan dan 6 bulan lagi
travelling mengelilingi benua Kanggoro ini. Pekerjaan yang ditawarkan bukanlah
pekerjaan2 keren seperti berada di kantor, tetapi part timer pramuniaga di toko
atau supermarket, restaurant, bantu promosi iklan dengan menyebarkan brosur di
jalan, bekerja di peternakan sampai menjadi
housekeeper. Jangan salah tapi, ukuran gaji mereka setara dengan fresh
graduate di Indonesia. Sakit hati yaa, hahaha. Dengan gaji sekitar 20 AUD atau
sekitar 200 ribu rupiah/ jam dan kalau mau hemat alias masak sendiri, biaya
makan di Aussie bisa kok sekitar 40 – 50 AUD per minggu. Tapi, bukan gampang
dapatin perkerjaan di Ausie, karena persaingan antara para backpacker juga
keras banget. Jujur saja, ada rasa kagum dengan mereka, berani mengikuti
keinginan dan keluar dari zona nyaman. Aku pun akhirnya jatuh cinta dengan
hostel. Alasan nya sederhana saja, dalam waktu kurang lebih 24 jam kudapatkan
teman dari berbagai negara dan aku bahagia saja ketika menjelaskan mengenai
Islam kepada mereka, J
kok gak ada foto hostelnya rida. bulan agustus saya mau kesana sama anak saya, kira-kira nyaman gak tempatnya? di spenceer street ya. kalau hostel gitu bayarnya per orang ya? kalau saya berdua anak saya (perempuan) biayanya masih lebih murah atau sama saja dengan hotel ?
ReplyDeleteiyaa nih, kemarin lupa buata ngepotoin hostelnya mbak, kalau untuk masalah lokasi sih strategis banget. kalau bawa anak perempuan 1 berarti biayanya sekitar 40 AUD/malam (female dormitory ber 8 1 kamar) saya gakk tau mbak apakah lebih murah atau mahal jika dibandingkan di hotel, coba cek via booking.com mbak, hehehe, kemarin saya cek itu via hosstelbokers.com :)
Delete