Saturday, 9 November 2013

Terima Kasih Bu Yatinem


Ada yang istimewa di pagi hari ini yang harinya masuk ke dalam daftar tanggalan nasional dan patut untuk dikenang? Aku menemukannya tepat sekitar pukul 08.00 pagi di 10 November 2013. Seperti biasa, kebiasaan yang agak jelek tapi ngilanginnya amat sangat sulit adalah bangun jam 06.00 pagi ketika lagi haid. Pagi ini pun seperti itu, aku bangun jam 06.00 tapi bener2 bangkit sekitar jam 06.30. sudah ku tekadkan untuk olahraga pagi ini sekaligus ambil pesanan yoghurt homemade dari temenku di Masjid Kampus UGM (Maskam). Sambil dengerin radio, aku pun berjalan sedikit cepat agar katanya kalori bisa dibakar secara agak sempurna. Dan ternyata jalan kaki karanggyam – maskam itu cukup buat bulir-bulir keringat mengalir dengan deras. 

Lalu, ketika berjalan kembali pulang aku ditegur oleh seorang karyawan FKH UGM yang bernama bu Yatinem. Karena aku tak pake kacamata *padahal minus mataku tak tanggung2, minus 6. Aku pun baru sadar sempurna ketika jarak kami sudah dekat. Aku kaget, ibunya pake jilbab, spontan saja aku senang melihat beliau, karena biasanya kalau sedang kerja di kampusku, beliau belum menggunakan jilbab. Kemudian dengan senyum dan tawa tulusnya beliau bilang padaku, “maaf ya mba, saya di kampus belum pake jilbab, tapi di luar dan pengajian saya pake jilbab,” jujur aku kaget dan senang ibunya bilang seperti itu. Karena sering ketemu di masjid pada saat shalat Zuhur dan Ashar, aku pun akrab dengan ibunya, dan tak jarang aku lontarkan ajakan untuk menggunakan jilbab sembari bercanda. Sedikit percakapan ku dengan bu Yatinem pagi ini, 

Aku : “Ibu sudah lama berjualan di sini?” sambil observasi terhadap dagangan si ibu.
Ibu : “ sudah mbak, setiap minggu saya kesini sambil jualan es jeruk, es teh dan nasi uduk”
Aku : “sendiri atau diantar buk?, jam berapa dong ibu mulai masak nya?”
Ibu : “sendiri mbak, sekitar jam set2 pagi saya masaknya, saya jual es teh dan es jeruk 2 ribu, nasi uduk 3 ribu mbak”
Aku : “Ya Allah buk, muraaah bener!”
Ibu : “enggak mbak, itu sedang kok mbak, saya pulang dari sini sekitar jam 12 siang”
Aku : “kalau gak habis gimana buk?”
Ibu :”ya ndak papa, saya kasih aja sama tukang2 parkir, biar ndak berat bawanya, maaf ya mbak tak sambi-sambi *sambil melayani pembeli”
Aku : “gak papa buk, *sambil cengir-cengir bahagia karena melihat lumayan banyak orang yang beli dagangan si ibuk”

Bu Yatinem, sosok manusia yang kaya hatinya.

Sambil menunggu si ibuk, tak henti-hentinya aku bersyukur kepada sang Maha, Alhamdulilah ya Rabb.. ibuku tak perlu terlalu membanting tulang demi memperjuangkan anak-anaknya.. melirik ke sebrang melihat bapak-bapak parkir, aku pun tak henti-hentinya bersyukur, buyaku tak harus turun ke jalanan demi memperjuangkan kami.. melihat ke bu Yatinem, aku pun sangat terharu melihat perjuangan ibuknya untuk berjuang demi anak-anaknya. Dan yang paling membuat ku iri adalah, beliau selalu termasuk ke dalam golongan shaf-shaf pertama kalau lagi shalat berjamaah di masjid dan masih ingat untuk membagikan rejeki nya kepada orang lain melalui minuman dingin.. orang yang sangat kaya hati. Semoga kelak ketika waktunya aku mulai sibuk berjuang untuk anak-anakku, aku tetap mengutamakan panggilan Sang Maha.. aku menemukan sosok pahlawan di diri bu Yatinem. Duhai Rabbku, terima kasih telah Kau ingatkan aku untuk selalu menjadi hamba-hambaMu yang selalu penuh syukur. Terima kasih bu Yatinem..

Berjalan pulang, ada damai yang tak terdeskripsikan meluas penuh di rongga dadaku. Ya Allah.. terima kasih atas segala kesempurnaan nikmatMu padaku.. teringat gambaran wajah BuyaUmik ku. Seketika aku pun rindu dan ingin segera membuat mereka tersenyum ketika membaca bbm dariku. Aku kirim bbm yang berbunyi : “Assalamualaikum warahmatullah hi wabarakatuh, Selamat hari pahlawan buya dan umikku sayang pahlawan terhebatku. Terima kasih atas perjuangan buya dan umik selama ini buat awak dan adek-adek. Semoga Allah selalu limpahkan rahmat dan berkahNya ke buya dan umik”. Maka, bertanya aku padamu kawan, Sudahkan selalu kau doakan kedua pahlawan terhebatmu di saat kau berbicara dengan Sang Maha? Sudah kau ucapkan kah terima kasih specialmu kepada kedua pahlawan terhebatmu? segeralah! :)

No comments:

Post a Comment