Saturday, 8 June 2013

Pos Terakhir, Plawangan : Rinjani (3)


awan plawangan

7 mei 2013.
 Setelah berkemas dan sarapan, kami siap untuk menuju ke plawangan. Untuk menuju ke pos Plawangan, melewati kalau tak salah sekitar 7 bukit. Ada beberapa bukit yang disebut bukit penyesalan, entahlah, aku pun tak terlalu peduli yang mana bukit tersebut.  Berangkat dari pos3 sekitar jam 08.30 WITA, dan kali ini medan dari pos 3 plawangan benar2 subhanallah beratnya. Tak mau merasakan capeknya mengeluh, bukankah lebih baik disibukkan hati ini untuk mengingatNya? Dan ini benar2 mujarab. Aku tekadkan, tak akan mau aku mengeluh! Dan walaupun tak terlalu berhasil, at least, bisa kau tanyakan ke teman-temanku, aku termasuk golongan yang jarang mengucapkan keluhan. Hehehe. 
view dari pos plawangan

Tenang teman, jangan kau ragu. sepanjang perjalanan, akan kau rasakan kekaguman yang mencuat dengan hebatnya dari dirimu. Indah! Indah banget! Subhanallah! Maha Besar Engkau! Hebat nya Dia. Mozaik-mozaik kepingan alam tersusun secara sempurna. Harmonisasi alam sangat nyata ada disini. Ya disini,  Rinjani ini. 

Setelah berjalan kurang lebih sekitar 6 jam dengan medan yang super menanjak dan pemandangan yang memanjakan mata, kami pun akhirnya sampai di Plawangan. Degup kegembiraan persis sama seperti yang dirasakan kemarin pada saat di Pos 1. Dengan riang, kami mencari lokasi yang pas untuk mendirikan tenda. Ketika bertemu dengan rombongan pak roy, kami saling tertawa. Seolah mengisyaratkan, kita hebat! Kita bisa ya ternyata!
matahari di plawangan. subhanallah! :)

Kali ini kami tak bertetangga lagi dengan rombongan pak “Roy Suryo” , tenda kami sedkit lebih jauh dari tenda mereka. Setelah  menemukan tempat yang dirasa oke, seolah otomatis, para pria mendirikan tenda dan mengambil air di sumber air. Sedangkan para wanita memasak. Hihihi. Enak banget dah jadi wanita. Special! Hoho. Betapa bahagia hati ini tak terkira, air dari pos plawangan sangat nikmat! Bersiiiiih dan dingin., bisa kau  bayangkan teman? nikmat tenggorakan mendapatkan air murni dari gunung. aqua mah kalah! Hihi. 
 habis makan, terbitlah riang
puncak terlihat gampang dan dekat dari plawangan 


berpose di depan puncak. berharap bisa sampai! :)


Perut sudah kenyang. And nothing to do. Pasti lah tau apa yang akan kami lakukan. Apalagi kalau bukan tidur? Karena pendakian ke puncak gunung rinjani itu biasanya dilakukan di tengah malam dengan tujuan untuk mendapatkan sunrise keesokan harinya, maka alangkah baiknya agar segera tidur untuk memulihkan tenaga. Kami pun sepakat untuk tidur jam 20.00 WITA dan akan bangun jam 23.00 WITA. Stel alarm. Kami tidur dengan nyenyak. Tepat pukul 23.00 WITA, para pria sudah bangun ternyata dan dengan sigapnya mereka sudah memasak air untuk ngebuat kopi dan energen. Hihi. Para pria siaga. Untuk menambah energy, kami memilih untuk makan ransum. Ransum yang biasanya digunakan para pendaki, nilai kalorinya tinggi, sehingga hanya makan beberapa suap in sya Allah sudah kenyang. Ransum para pendaki ini bisa dibeli di toko-toko adventure. Selain praktis, dan ringan, juga mengandung nilai kalori yang tinggi menjadi alasan mengapa ransum ini perlu dan termasuk salah satu kebutuhan primer, untuk memakannya pun sangat gampang, tinggal dihangatkan sekitar 15 menit. Dan ransum siap untuk dikonsumsi. Harga satu kaleng sekitar Rp. 20.000,00. Sarapan selesai, peralatan standart seperti jas hujan, senter, jaket dan sarung tangan juga sudah oke. Kami berdoa, agar diberi kemudahan untuk menginjakkan kaki di puncak Rinjani. Ada harapan yang tinggi di dalam hati. Teringat akan keluarga di Medan yang tak member restu membuatku sangat bergantung kepada restu Sang Maha. Ya Rabb.. izinkan hamba.. izinkan kami untuk menjejakkan kaki di salah satu gunung sempurna ciptaanMu, bisikku penuh harap dalam sanubari.


puncak..tunggu kami..

to be continued. :)

2 comments:

  1. huaaaaa iri sama mbak.. HEBAT !!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha. sebenarnya gak hebat nduk hanya beruntung karena aku naik gunung tak mendapatkan restu ibunda. hehe. anyway, tks for reading! :D

      Delete