Pernah ngalami kejadian
gak menyenangkan? Menakutkan? Dan
mendebarkan? Bagaimana jika itu terjadi di dirimu?ketika kau berada di kota orang? bagaimana reaksimu?
Yaa! Aku pernah
mengalami hal seperti ini. Ini beneran dan serius, aku hampir disasarin oleh
supir angkot di kota manado. Kejadiannya tepat hari kedua aku di manado, tgl 7
februari 2013. Setelah berasik ria di bunaken. Seperti di tulisan sebelumnya,
aku sera dan ibunya berpisah di mall. Setelah keluar dari mall, aku pun
ditunjukkan sera angkot menuju ke hotelku. Dan yang buat cerita ini kurang seru
adalah aku lupa nyatet nama angkotnya. Maksudmu da? Jadi gini. Oke, simak
baik-baik ya. Hahhaa.
Setelah keluar dari
angkot, sudah magrib, tapi aku sudah berniat untuk menjama’ shalat di isya.
Karena aku pengen shalatnya di hotel saja, aku pun ditunjukin sera angkot X
yang memiliki daerah sebut saja tujuan
A. sama seperti kebanyakan angkot2 lain di Indonesia. dimana setiap angkot
kebanyakan mempunyai 2 jalur utama yang akan dilewatinya. Sebut saja tujuan B
ini karena *akulupanamanya. Nah, begitu sera menunjukkan aku angkot X tersebut,
aku pun naik dan berpisah dari sera. Aku duduk tepat dibelakang supir. Lalu
supirnya tiba-tiba nanya, mbak itu temannya? Aku heran, kok aneh sih orang ini
tiba2 nanya gitu. Iya, jawabku. Bukan orang asli sini ya mbak? Aku jawab iya.
Disini tinggal dimana? Kesalahanku! Fatal! Aku keceplosan mengatakan tinggal di
hotel. Tapi aku gak bilang kalau aku pertama kali ke manado, aku mengatakan
bahwa aku mengunjungi teman sma disini, dan sera adalah teman smaku *ini acting
yang bagus. Kecurigaan ku sebenarnya sudah timbul sedari awal, tapi aku
berusaha stay cool. Berhubung aku jawabnya singkat-singkat, #terima kasih ibuk
x yang pertama kali kutemui atas pelajarannya, masnya tidak berniat lagi untuk
bertanya. Aku pun mengucap syukur dalam hati. Setelah sampai di akhir tujuan A,
karena aku tau bukan disini daerah hotel ku, maka aku pun diam saja tak
menunjukkan gejala turun dari angkot. Mas nya nanya, mbak mau turun di mana?
Aku jawab, aku mau turun di daerah D ini karena *akulupanamanya. Wah, angkot
ini gak kesana loh mbak, loh? Terus saya harus naik apa mas? Mbak maju aja ke
depan. Duduk didepan Karena di angkot tinggal aku sendiri, aku pun pindah ke depan. Duduk di samping mas
supirnya, kulihat angkot menuju ke jalur lain yang belakangan ku tau menuju ke
terminal.
Dikarenakan jantung
kota manado relative kecil, aku pun hafal beberapa tempat yang terkenal seperti
Holland bakery dan tempat-tempat yang aku yakin pernah melewatinya. Aku pun
bertanya lagi, mas, sebenarnya saya ini naik angkot tujuan apa untuk bisa
sampai ke D? Alhamdulillah, di dalam angkot aku sudah tak sendiri lagi, ada
beberapa penumpang yang sepertinya hendak ke daerah B. pertanyaanku dijawab
dengan jawaban yang sangat tidak jelas dan seperti seakan orang yang menggumam.
Oke. Aku malas untuk bertanya lagi, aku perhatikan tempat-tempat yang aku lewati tersebut, aku pun yakin, bahwa daerah
ini masih aku kenali. Dari pandangan ekor mataku, aku menangkap bahwa masnya
melirik ke aku yang sedang memperhatikan deretan toko. Tapi aku cuek, tetap
saja memperhatikan. Batinku berbisik, jangan macam-macam ya mas sama gadis batak!. Lalu, sudah semakin menjauhi jantung kota
manado, angkot tersebut masuk ke daerah yang sama sekali aku tak kenali, dan
tiba-tiba pengingat adzan isyaku di tab berbunyi. Masnya ngeliatin aku lagi,
dalam hatiku, konsen nyetir ae mas! Hih!. Semakin lama, aku merasa entah
dimana, antah berantah, Alhamdulillah banget, daerah asing tersebut kompleks
pertokoan dan penumpang angkot tersebut masih banyak, jadi aku masih santai, in
sya Allah gak bakalan deh dia bisa macem2 sama aku.
Semakin lama, aku
merasa semakin janggal. Ini dimana sebenarnya, tak mau menunggu lama, ku
keluarkan hape cantikku *Samsung merah filflop gahuls. Lalu aku sms anak2.
Termasuk Diana, teman seangkatanku FKH UGM 2009. Aku curhat deh sm dia dari
sms, bilang kalau aku kayaknya hampir disasarin angkot, dia kaget. Aku bisa
ngebayangin gimana wajahnya di jogja sana, apalagi dia udah tau kalau aku ke manado tanpa
izin dari orangtua, komplit deh. Tak mau tambah parno karena kekhawatiran dari
si Diana, aku pun teringat mas mic.
Ingat kan? dia anak pemilik warung makan yang aku datangi pertama di manado,
warung makan tepat di depan hotelku, dia yang kasih nomor hape nya dan bilang
mbak hubungi saya kalau ada apa2. Langsung aku kirim sms, tanya, mas, saya di
daerah B, apakah ini angkot menuju ke hotel saya?. Dan kalian tau apa balasan
mas mic teman2? Mas mic balas, “mbak
turun sekarang, itu jauh banget.” Orang baru mana yang tak panic mendapat sms
seperti itu, karena aku yakin mas mic gak bakalan bohong, jelas aja dia gak
bohong, aku kan ngerti sedikit tentang daerah kota manado, sementara daerah ini
aku tak kenal sama sekali, aku panic, tapi aku bener2 hebat kala itu, aku juga
kagum pada diriku, sama sekali tak terlihat panic. Raut mukaku biasa dan datar
seolah angkot ini sudah menuju ke arah
yang benar. Melihat aku yang sibuk memainkan hape. Mas supirnya nyeletuk, mbak
ini kok asik main hape aja ya. Aku diam aja, gak jawab sama sekali. Dalam hati
ndongkol banget aku, sejak mas mic balas gitu, aku pun ntah kenapa tak punya
keberanian bilang mau turun. Dasar! apa yang terjadi padamu rida! Aku juga heran!
Mungkin ini namanya syndrome panic yang kita tak bisa melakukan apapun yang
kita mau,
Aku harus cari masjid!
Aku harus menemukan rumah Allah. Ya rabb.. bantu aku.. sepanjang jalan tak
kutemukan masjid. Dalam hati aku bingung, takut, kalut campur jadi satu. Tapi,
seandainya kau melihat raut wajahku kawan, akan kau lihat wajah datar tanpa
ekspresi. Oke, aku juga cukup heran, siapapun yang kenal denganku, pasti akan
heran, karena aku memang termasuk orang yang ekspresif. Ntahlah, mungkin di
kondisi tertentu, aku memang diharuskan bersikap untuk melindungi diriku
sendiri.
Angkot berjalan semakin
menjauhi jantung kota manado. Alhamdulillah, Allah SWT masih melindungiku. Ada
penumpang angkot yang turun di kawasan rumah sakit umum daerah, tak mau
kehilangan kesempatan aku pun digerakkan untuk turun. Fikiranku mengatakan,
pasti ada masjid di sini. Pasti ada rumah Allah di kawasan RSUD ini. Begitu
sepasang psutri tersebut turun, aku pun langsung sigap bilang, KIRI! *kiri =
pinggir. Langsung aku sodorkan 2 rebu ke mas angkot tersebut. Begitu turun, ada
kelegaan luar biasa yang tak bisa ku ceritakan. Subhanallah Allah..
Alhamdulillah Allah.. kau masih lindungi hamba...
Aku harus cari masjid!
Kerinduan untuk menumpahkan beban dalam hati kepada sang Maha memuncak..aku pun
bertanya kepada ibu2 penjual warung terdekat, “buk permisi, masjid terdekat ada
dimana ya?” “wah, gak ada loh mbak, jauh dari sini”. Aku langsung bilang, oke,
terima kasih bu”. Aku tak lantas menyerah, setelah sms mas mic, kalau aku
akhirnya sudah turun di kompleks RSUD, dia bilang akan jemput aku, jangan
kemana2, kata mas mic. Tak mau luntang lantung di jalan, aku pun masuk saja ke
komples RSUD yang ku yakini ada masjidnya, dari pinggir jalan harus berjalan
sekitar 15 meter untuk masuk ke kompleks. Dengan tas yang berat karena ada baju
basah habis snorklingan, ditambah harus membawa air 3 liter yang aku beli di
mall sebelum naik angkot ditambah
bingung kalut ditambah rasa letih.,ingin rasanya aku menangis. Ya menangis.
Sendirian, letih, dan semua rasa-rasa negative berkumpul mejadi satu. Tapi
tiba-tiba ada suara berbisik, hih! Katanya gadis batak! Gini aja udah mau
nyerah! Kurang bersyukur aapa kau sudah menikmati surge bawah laut bunaken?!
Aku tersentak! Sekejap semua perasaan negative itu hilang. Tiba-tiba aku
tertawa, menertawakan diri sendiri,. Kenapa terlalu lemah? Begini saja mau
nangis? Aku pun langsung ngucap dengan keras, oke! Aku kan gadis batak! Hahaha.
Tanya satpam, dimana
letak masjid,. Dari petunjuk nya sih dekat, tapi ternyata aku nyasar di rumah
sakit! Hahaha, ini pasti karena perasaan akan rindu kasur yang sudah memuncak.
Lalu, dengan tanpa menyerah dan bertanya ke hampir lebih dari 5 orang,
Alhamdulillah aku temukan masjid, sampai di masjid, aku diam.. terduduk.. semua
perasaan itu kembali lagi.. perasaan yang aku tak suka.. ingin nangis.. tiba2
the power of ucapan “katanya gadis batak” muncul lagi. Aku tertawa tapi tak
kuat, duduk, menghela nafas, meminum air putih, menatap jauh sambil bertanya,
Allah.. hamba dimana? Mungkin ini pelajaran yang Allah kasih karena aku tak
pamit.. tak pamit kepada sepasang bidadari surgaku..
Sebelum shalat isya, aku
sms mas mic. “mas, saya tunggu mas di masjid kompleks RSUD, saya mau
shalat dulu”. Mas mic balas, “ya mbak, jangan kemana2”. Aku langsung wudhu,
shalat, doa, mohon ampun.. Allah, terima kasih sudah menjadi pelindung terbaik.
Terima kasih atas perlindungan sempurna yang kau berikan.. maafkan hamba..
bulir bening hangat tak terbendung lagi.. tertumpah dalam doa.. perasaan ini
yang aku cinta,. Menangis di hadapan sang Maha..beban di hati hilang sudah,
meluap entah kemana..
Setelah selesai, aku duduk sebentar di dalam
rumah allah.. masih di atas sajadah, tiba-tiba masuk sms, “mbak, saya sudah di
depan”, hamdallah,, bisikku,, aku keluar dari masjid, kulihat mas mic tersenyum
prihatin kepadaku.. ya Allah mbak.. Alhamdulillah mbak masih selamat, aku pun
tertawa ringan, iya mas, saya dijaga Allah. Hehe kataku. Ayok mbak saya antar
mbak ke hotel. Iya mas, kataku.. kemudian, mas mic mengatakan, mbak.. ini jauh
banget.. saya saja orang asli manado, baru tau kalau di kompleks RSUD tersebut
ada masjid.. kalau mbak gak turun di sini, pasti saya kebingungan mencari
mbak.. kalau juga mbak gak turun di RSUD, mbak pasti dibawa ke terminal.. dan
saya gak tau harus gimana mencari mbak..
Aku? Kaget dan Haru
campur jadi satu, kalau bukan karena perlindungan Allah.. mustahil aku bisa
turun di RSUD.. kalau bukan karena digerakkan Allah, mustahil mas mic mau
menjemput aku yang notabene jauh dari rumahnya, allahuakbar! Hamdallah..segala
puji bagi engkau ya Allah.. Engkau lah pelindung kami dunia dan akhirat..
Alhamdulillah.. aku
sampai dihotel sekitar jam 21.30 WITA..
Moral of the story : kalau
memutuskan akan menjalani solo backpacker, harus banyak informasi dipegang.
Kadar hati-hati dan waspada wajib ditingkatkan. Buat yang muslim, jaga shalat
selalu. Dengan menjaga apa yang diperintahkan, yakinlah, akan kau dapatkan
perlindungan terbaik dari sang Maha.. :)
stay travelling! :)
No comments:
Post a Comment