Saturday, 20 April 2013

jangan remehkan gadis batak!


Pernah ngalami kejadian   gak menyenangkan? Menakutkan? Dan mendebarkan? Bagaimana jika itu terjadi di dirimu?ketika kau berada di kota orang? bagaimana reaksimu?

Yaa! Aku pernah mengalami hal seperti ini. Ini beneran dan serius, aku hampir disasarin oleh supir angkot di kota manado. Kejadiannya tepat hari kedua aku di manado, tgl 7 februari 2013. Setelah berasik ria di bunaken. Seperti di tulisan sebelumnya, aku sera dan ibunya berpisah di mall. Setelah keluar dari mall, aku pun ditunjukkan sera angkot menuju ke hotelku. Dan yang buat cerita ini kurang seru adalah aku lupa nyatet nama angkotnya. Maksudmu da? Jadi gini. Oke, simak baik-baik ya. Hahhaa.

Setelah keluar dari angkot, sudah magrib, tapi aku sudah berniat untuk menjama’ shalat di isya. Karena aku pengen shalatnya di hotel saja, aku pun ditunjukin sera angkot X yang memiliki daerah  sebut saja tujuan A. sama seperti kebanyakan angkot2 lain di Indonesia. dimana setiap angkot kebanyakan mempunyai 2 jalur utama yang akan dilewatinya. Sebut saja tujuan B ini karena *akulupanamanya. Nah, begitu sera menunjukkan aku angkot X tersebut, aku pun naik dan berpisah dari sera. Aku duduk tepat dibelakang supir. Lalu supirnya tiba-tiba nanya, mbak itu temannya? Aku heran, kok aneh sih orang ini tiba2 nanya gitu. Iya, jawabku. Bukan orang asli sini ya mbak? Aku jawab iya. Disini tinggal dimana? Kesalahanku! Fatal! Aku keceplosan mengatakan tinggal di hotel. Tapi aku gak bilang kalau aku pertama kali ke manado, aku mengatakan bahwa aku mengunjungi teman sma disini, dan sera adalah teman smaku *ini acting yang bagus. Kecurigaan ku sebenarnya sudah timbul sedari awal, tapi aku berusaha stay cool. Berhubung aku jawabnya singkat-singkat, #terima kasih ibuk x yang pertama kali kutemui atas pelajarannya, masnya tidak berniat lagi untuk bertanya. Aku pun mengucap syukur dalam hati. Setelah sampai di akhir tujuan A, karena aku tau bukan disini daerah hotel ku, maka aku pun diam saja tak menunjukkan gejala turun dari angkot. Mas nya nanya, mbak mau turun di mana? Aku jawab, aku mau turun di daerah D ini karena *akulupanamanya. Wah, angkot ini gak kesana loh mbak, loh? Terus saya harus naik apa mas? Mbak maju aja ke depan. Duduk didepan Karena di angkot tinggal aku sendiri, aku  pun pindah ke depan. Duduk di samping mas supirnya, kulihat angkot menuju ke jalur lain yang belakangan ku tau menuju ke terminal. 

Dikarenakan jantung kota manado relative kecil, aku pun hafal beberapa tempat yang terkenal seperti Holland bakery dan tempat-tempat yang aku yakin pernah melewatinya. Aku pun bertanya lagi, mas, sebenarnya saya ini naik angkot tujuan apa untuk bisa sampai ke D? Alhamdulillah, di dalam angkot aku sudah tak sendiri lagi, ada beberapa penumpang yang sepertinya hendak ke daerah B. pertanyaanku dijawab dengan jawaban yang sangat tidak jelas dan seperti seakan orang yang menggumam. Oke. Aku malas untuk bertanya lagi, aku perhatikan tempat-tempat yang aku  lewati tersebut, aku pun yakin, bahwa daerah ini masih aku kenali. Dari pandangan ekor mataku, aku menangkap bahwa masnya melirik ke aku yang sedang memperhatikan deretan toko. Tapi aku cuek, tetap saja memperhatikan. Batinku berbisik, jangan macam-macam ya mas sama  gadis batak!.  Lalu, sudah semakin menjauhi jantung kota manado, angkot tersebut masuk ke daerah yang sama sekali aku tak kenali, dan tiba-tiba pengingat adzan isyaku di tab berbunyi. Masnya ngeliatin aku lagi, dalam hatiku, konsen nyetir ae mas! Hih!. Semakin lama, aku merasa entah dimana, antah berantah, Alhamdulillah banget, daerah asing tersebut kompleks pertokoan dan penumpang angkot tersebut masih banyak, jadi aku masih santai, in sya Allah gak bakalan deh dia bisa macem2 sama aku. 

Semakin lama, aku merasa semakin janggal. Ini dimana sebenarnya, tak mau menunggu lama, ku keluarkan hape cantikku *Samsung merah filflop gahuls. Lalu aku sms anak2. Termasuk Diana, teman seangkatanku FKH UGM 2009. Aku curhat deh sm dia dari sms, bilang kalau aku kayaknya hampir disasarin angkot, dia kaget. Aku bisa ngebayangin gimana wajahnya di jogja sana,  apalagi dia udah tau kalau aku ke manado tanpa izin dari orangtua, komplit deh. Tak mau tambah parno karena kekhawatiran dari si Diana, aku pun teringat  mas mic. Ingat kan? dia anak pemilik warung makan yang aku datangi pertama di manado, warung makan tepat di depan hotelku, dia yang kasih nomor hape nya dan bilang mbak hubungi saya kalau ada apa2. Langsung aku kirim sms, tanya, mas, saya di daerah B, apakah ini angkot menuju ke hotel saya?. Dan kalian tau apa balasan mas mic teman2? Mas  mic balas, “mbak turun sekarang, itu jauh banget.” Orang baru mana yang tak panic mendapat sms seperti itu, karena aku yakin mas mic gak bakalan bohong, jelas aja dia gak bohong, aku kan ngerti sedikit tentang daerah kota manado, sementara daerah ini aku tak kenal sama sekali, aku panic, tapi aku bener2 hebat kala itu, aku juga kagum pada diriku, sama sekali tak terlihat panic. Raut mukaku biasa dan datar seolah angkot ini sudah menuju ke  arah yang benar. Melihat aku yang sibuk memainkan hape. Mas supirnya nyeletuk, mbak ini kok asik main hape aja ya. Aku diam aja, gak jawab sama sekali. Dalam hati ndongkol banget aku, sejak mas mic balas gitu, aku pun ntah kenapa tak punya keberanian bilang mau turun. Dasar! apa yang terjadi padamu rida! Aku juga heran! Mungkin ini namanya syndrome panic yang kita tak bisa melakukan apapun yang kita mau, 

Aku harus cari masjid! Aku harus menemukan rumah Allah. Ya rabb.. bantu aku.. sepanjang jalan tak kutemukan masjid. Dalam hati aku bingung, takut, kalut campur jadi satu. Tapi, seandainya kau melihat raut wajahku kawan, akan kau lihat wajah datar tanpa ekspresi. Oke, aku juga cukup heran, siapapun yang kenal denganku, pasti akan heran, karena aku memang termasuk orang yang ekspresif. Ntahlah, mungkin di kondisi tertentu, aku memang diharuskan bersikap untuk melindungi diriku sendiri.

Angkot berjalan semakin menjauhi jantung kota manado. Alhamdulillah, Allah SWT masih melindungiku. Ada penumpang angkot yang turun di kawasan rumah sakit umum daerah, tak mau kehilangan kesempatan aku pun digerakkan untuk turun. Fikiranku mengatakan, pasti ada masjid di sini. Pasti ada rumah Allah di kawasan RSUD ini. Begitu sepasang psutri tersebut turun, aku pun langsung sigap bilang, KIRI! *kiri = pinggir. Langsung aku sodorkan 2 rebu ke mas angkot tersebut. Begitu turun, ada kelegaan luar biasa yang tak bisa ku ceritakan. Subhanallah Allah.. Alhamdulillah Allah.. kau masih lindungi hamba...

Aku harus cari masjid! Kerinduan untuk menumpahkan beban dalam hati kepada sang Maha memuncak..aku pun bertanya kepada ibu2 penjual warung terdekat, “buk permisi, masjid terdekat ada dimana ya?” “wah, gak ada loh mbak, jauh dari sini”. Aku langsung bilang, oke, terima kasih bu”. Aku tak lantas menyerah, setelah sms mas mic, kalau aku akhirnya sudah turun di kompleks RSUD, dia bilang akan jemput aku, jangan kemana2, kata mas mic. Tak mau luntang lantung di jalan, aku pun masuk saja ke komples RSUD yang ku yakini ada masjidnya, dari pinggir jalan harus berjalan sekitar 15 meter untuk masuk ke kompleks. Dengan tas yang berat karena ada baju basah habis snorklingan, ditambah harus membawa air 3 liter yang aku beli di mall sebelum naik angkot  ditambah bingung kalut ditambah rasa letih.,ingin rasanya aku menangis. Ya menangis. Sendirian, letih, dan semua rasa-rasa negative berkumpul mejadi satu. Tapi tiba-tiba ada suara berbisik, hih! Katanya gadis batak! Gini aja udah mau nyerah! Kurang bersyukur aapa kau sudah menikmati surge bawah laut bunaken?! Aku tersentak! Sekejap semua perasaan negative itu hilang. Tiba-tiba aku tertawa, menertawakan diri sendiri,. Kenapa terlalu lemah? Begini saja mau nangis? Aku pun langsung ngucap dengan keras, oke! Aku kan gadis batak! Hahaha. 

Tanya satpam, dimana letak masjid,. Dari petunjuk nya sih dekat, tapi ternyata aku nyasar di rumah sakit! Hahaha, ini pasti karena perasaan akan rindu kasur yang sudah memuncak. Lalu, dengan tanpa menyerah dan bertanya ke hampir lebih dari 5 orang, Alhamdulillah aku temukan masjid, sampai di masjid, aku diam.. terduduk.. semua perasaan itu kembali lagi.. perasaan yang aku tak suka.. ingin nangis.. tiba2 the power of ucapan “katanya gadis batak” muncul lagi. Aku tertawa tapi tak kuat, duduk, menghela nafas, meminum air putih, menatap jauh sambil bertanya, Allah.. hamba dimana? Mungkin ini pelajaran yang Allah kasih karena aku tak pamit.. tak pamit kepada sepasang bidadari surgaku..

Sebelum shalat  isya, aku  sms mas mic. “mas, saya tunggu mas di masjid kompleks RSUD, saya mau shalat dulu”. Mas mic balas, “ya mbak, jangan kemana2”. Aku langsung wudhu, shalat, doa, mohon ampun.. Allah, terima kasih sudah menjadi pelindung terbaik. Terima kasih atas perlindungan sempurna yang kau berikan.. maafkan hamba.. bulir bening hangat tak terbendung lagi.. tertumpah dalam doa.. perasaan ini yang aku cinta,. Menangis di hadapan sang Maha..beban di hati hilang sudah, meluap entah kemana..

Setelah selesai, aku duduk sebentar di dalam rumah allah.. masih di atas sajadah, tiba-tiba masuk sms, “mbak, saya sudah di depan”, hamdallah,, bisikku,, aku keluar dari masjid, kulihat mas mic tersenyum prihatin kepadaku.. ya Allah mbak.. Alhamdulillah mbak masih selamat, aku pun tertawa ringan, iya mas, saya dijaga Allah. Hehe kataku. Ayok mbak saya antar mbak ke hotel. Iya mas, kataku.. kemudian, mas mic mengatakan, mbak.. ini jauh banget.. saya saja orang asli manado, baru tau kalau di kompleks RSUD tersebut ada masjid.. kalau mbak gak turun di sini, pasti saya kebingungan mencari mbak.. kalau juga mbak gak turun di RSUD, mbak pasti dibawa ke terminal.. dan saya gak tau harus gimana mencari mbak..

Aku? Kaget dan Haru campur jadi satu, kalau bukan karena perlindungan Allah.. mustahil aku bisa turun di RSUD.. kalau bukan karena digerakkan Allah, mustahil mas mic mau menjemput aku yang notabene jauh dari rumahnya, allahuakbar! Hamdallah..segala puji bagi engkau ya Allah.. Engkau lah pelindung kami dunia dan akhirat..

Alhamdulillah.. aku sampai dihotel sekitar jam 21.30 WITA..

Moral of the story : kalau memutuskan akan menjalani solo backpacker, harus banyak informasi dipegang. Kadar hati-hati dan waspada wajib ditingkatkan. Buat yang muslim, jaga shalat selalu. Dengan menjaga apa yang diperintahkan, yakinlah, akan kau dapatkan perlindungan terbaik dari sang Maha.. :)
stay travelling! :) 

No comments:

Post a Comment