Ada yang istimewa di tanggal 3 Agustus 2013 pukul 23.00 WIB. Buya (re : ayah) memberikan seutas nasihat yang sangat berharga bagiku. Diawali dengan perbincangan mengenai zakat yang aku baru tau hukumnya wajib seperti shalat bagi setiap kaum muslimin yang diberikan ujian berupa harta berlimpah dari Sang Maha. Aku pun baru sadar bahwa sering di AlQuran aku temukan ayat yang menggandengkan perintah shalat dan zakat. Dengan tersenyum, buyaku menambahkan, "kak rida, beberapa bahkan banyak ayat yang menggadengkan satu perintah dengan perintah yang lain." Apa contohnya buya? tanyaku. Buyaku pun mengatakan, ayat yang menyatakan taat kepada Allah SWT pasti di gabungkan dengan taat kpd Rasul, ayat yang menyatakan perintah shalat pasti digabungkan dengan perintah zakat, begitu pula ada ayat yang menyatakan bahwa taatlah kepada Allah SWT dan bersyukurlah (re : berterima kasih) kepada orang tua. Artinya apa? kita tak mungkin taat kpd Allah tanpa taat kpd Rasul, tak mungki hanya shalat saja tanpa diiringi berzakat dan tak mungkin pula kita taat kpd Allah tanpa bersyukur alias berbakti dan berterima kasih kepada orang tua.
Aku mengangguk. Mencerna dalam diam. betapa tingginya kedudukan orang tua kita. Ridha Allah bergantung kepada Ridha orangtua, begitu juga murkaNya tergantung kepada murka orangtua (H.R. Tirmidzi) . Betapa tingginya kedudukan sepasang bidadari surga kita itu, ada harga yang sangat mahal jika kita membuat keduanya bahagia atau membuat keduanya murka. Tergantung pilihan.
Seperti biasa, buyaku menyampaikan nasihat agama dengan realita kehidupan. Bagian ini lah yang paling aku suka. Buyaku mengambil contoh terdekat, dari keluarga kami sendiri, siapa saja yang kehidupannya susah karena hobi membuat hati (almh) nenek dan (alm.) kakek kami. Jangan salah kak rida, susah disini bukan dalam artian materi atau duit. lebih dari itu, liatlah saudara2 buya dan umik, materinya selalu berkecukupan bahkan berlebih, tapi selalu ada saja masalah dalam hidupnya. Hidup tak tenang, Rumah tangga tak bahagia. ada nilai untuk menggantikan hal tersebut? sayangnya kebahagiaan itu tak ternilai. tak ada harganya karena memang sangat mahal. Ini pengalaman selama buya hidup kak rida, mereka yang selalu membuat susah hati orang tuanya, pasti hidupnya susah.
kemudian, buyaku mencontohkan diri beliau. Buya ingat, tak pernah sekalipun buya sakitin hati enin (re : nenekku) dan atok, karena memang buya sangat takut kepada keduanya, apapun yang diperintahkan buya laksanakan saja tanpa berani membantah sedikit pun. Begitu juga umikmu, umik pun dulu memang sangat takut sama ibuk dan ayahnya, maka liatlah, Allah jodohkan buya dan umik. Tanpa pacaran dan komunikasi sebelumnya, bayangkan kak rida, buya di Medan, umikmu di Bogor. Kami hanya saling kenal sewaktu menjadi teman sekelas SMA selama 3 tahun. Tak ada perasaan khusus, hanya berteman biasa. lalu terpisah karena melanjutkan sekolah. Buya teringat umikmu karena Allah hadirkan umik dalam mimpi buya. Ini isyarat dan jawaban dari doa selama ini, buya pun cari info apakah umikmu sudah menikah atau ada yg dia sukai, gayung bersambut hanya dalam 2x suratan buya dapatkan info bahwa umikmu belum menikah dan belum ada orang yang dia sukai. beberapa kali pertemuan, kami langsung menikah. Lihatlah, betapa Allah mudahkan proses nya. kau tau Rida, buya dapatkan umikmu melalui kekuatan doa. Rida pun tau, kehidupan kita bermula dari tak punya apa-apa sampai sekarang Alhamdulillah Allah lebihkan kita sedikit, ingat dulu kak rida pernah bermimpi gimana rasanya naik kapal terbang (re : pesawat), sekarang selalu naik pesawat (kan pulang kampung buya, kataku dalam hati). dan lain-lain. membuatku sangat menyetujui nasihat buyaku.
Setelah buya hidup selama hampir setengah abad. Buya temukan rahasia sukses hidup ini kak, kata buyaku. Apa buya? tanyaku dengan mata berbinar. Sejauh mana hidup mu bergantung kepada ketaatan kepada Allah SWT dan berbakti kepada orang tua. Iya buya.. kataku lirih.. Sudah, tidurlah, ini udah malam, kita kan mau sahur, kata buyaku menutup pembicaraan luar biasa di penghujung ramadhan.
Aku diam, sebenarnya ada bulir hangat penyesalan yang aku sembunyikan di balik selimut tebal. Betapa seringnya tindakan dan perkataan yang keluar dari lidahku yang menyakiti keduanya.. Alih-alih ingin mengungkapkan kebebasan, ternyata tindakanku sendiri menyakiti sepasang bidadari surgaku.. Riba-tiba ada tekad yang sangat kuat dalam diriku, yang aku ikrarkan disaksikan seorang dari adekku. Bismillah.. mulai 3 Agustus 2013, insya Allah, aku tak ingin menyakiti lagi orang terpenting dalam hidupku..
Amiin , mudah-mudahan ikrarnya terlaksanakan.
ReplyDeleteGood Luck ya rida