Thursday, 4 April 2013

dream.pray.action.enjoy

Salaam..


Rangkaian kata memang bisa mengubah segalanya. Bermula dari mindset. Lalu blab la bla *ini karena saya tiba2 lupa mau nulis apa. Ke empat formula tersebut sedari dulu kala juga sudah digunakan para pendahulu kita. Tak sedikit yang membuktikan dengan melakukan keempat langkah tersebut dan tak tanggung-tanggung juga kesuksesan yang diperolehnya. 

Curhat sedikit.
Betapa sederhana mimpi ku. Seorang ibu yang bisa mendidik anak dengan kecintaan terhadap travelling. Kenapa dengan travelling? Bukankah banyak sektor lain yang bisa dijadikan sebgai indikator ibu yang sukses? Lalu aku bertanya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ibu yang sukses tersebut? Oke, saya menghargai pendapat teman2. Terserah saudara semua, tapi saya juga punya perspektif sendiri, why travelling?

Ini bermula sejak saya kuliah di jogja, seperti judul blogku, cerita gadis perantau. Ya, saya asli medan (anda benar! Saya orang batak tulen yang lahir dari perpaduan antara nasution dan lubis yang jika disingkat “Lunas”). waktu saya masih setia sebagai pengguna seragam, ada sedikit cerita unik, umik begitu protectif terhadap anaknya, sehingga jangankan mengikuti semacam kegiatan eskul, pulang terlambat sedikit saja sudah dipastikan mendapatkan kultum aka kuliah minimal 7 menit. Sehingga bisa dibilang banget saya anak rumahan, hihihi. Dulu, waktu rumah masih di kota kecil (RantauPrapat, sekitar 8 jam dari kota Medan) tiba2 saya bermimpi ingin kuliah di UGM, saya juga heran ntah kenapa terbersit dengan UGM, padahal tak sedikit universitas2 top di jawa, kemudian Allah SWT dengan segala rencana super ajaibnya sampai akhirnya mengantarkan aku dan keluargaku pindah ke kota Medan. Anda pasti mengerti, arus informasi di kota besar jelas berbeda  jika dibandingkan dengan kota kecil. Begitu juga lah yang saya rasakan ketika menyandang status “Anak Medan”. Baru saya mengerti, bahwa UGM, universitas di Jogja itu peminatnya puluhan ribu, sempat minder, apalagi SMA saya waktu itu adalah SMA Swasta yang biasa-biasa saja. Tak mau ketinggalan moment, aku pun masuk ke BT BS (Bimbingan Test Bimbingan Belajar) Medica, semacam tempat les yang tak diragukan kualitasnya. Disini teman2 saya berasal dari SMA-SMA negri top di kota Medan. Alhamdulillah, Allah SWT menganugrahkan kepada saya rasa bebal, dengan cuek saya menganggap diri saya sama seperti mereka. Apa bedanya? Sama-sama makan nasi. Sama-sama kalau pup juga bauk. :D
Karena menuliskan cerita diatas, saya sejenak belok ke belakang untuk mengingat memori-memori indah itu. Dulu, di BT BS Medica, selalu ada simulasi rutin yang diadakan sekitar 1.5 bulan sekali, dan Fakultas Kedokteran Hewan UGM (impian saya) memegang passing grade 52%. Sementara saya, setiap ujian skor paling tinggi hanya 27%. Hahaha. Tapi, itulah hebatnya Allah, betapa Dia tahu akan kebutuhan Hamba2Nya. Alhamdulillah, setlelah mengikuti UM UGM di Lhoksemawe (12 jam dari kota Medan) saya dinyatakan DITERIMA sebagai Mahasiswa UGM!. Ingat bener, saya sudah mendapatkan status mahasiswa tapi saya belum tau lulus UN apa tidak, sedikit timbul kekahwatiran, tapi Alhamdulillah, saya juga lulus UN, hehehe.
Jogja, dengan segala kehendak sang Maha Agung, saya menginjakkan kaki saya disini per Agustus 2009. Alhamdulillah Allah,, 

Sedikit cerita diatas sepertinya sudah mencukupi untuk mengisahkan diri saya. Back to topic, kenapa travelling? Sejak kuliah di Jogja dan travelling pertama ke Bandung liburan semester 1, ya, bandung, saya naik kereta sendiri dari jogja, di bandung ada teman yang kita bertemunya di Lhoksemawe sewaktu UM UGM, Suci ramadhani Siregar namanya, sejak berkelana si bandung, saya bertekad. Pantang ke Medan sebelum eksplore Jawa! Habiskan semua tempat2 indah di Jawa!. Dan Alhamdulillah, di izinkan Allah.. semua kota besar di jawa sudah saya kunjungi, masih sangat sedikit ternyata. Dufan, Ancol,  Pantai-pantai Jogja, lawang sewu nya Semarang, Merapi, Gunung Sumbing, Bromo, Pulau Sempu, icon2 kota Surabaya, jembatan yang Madura itu (lupa namanya), kawah ijennya Banyuwangi, Bali, Lombok, Makasar, dan akhirnya kemarin baru saja saya nekat menyelesaikan trip ke Manado sendirian di Februari 2013. Walaupun karimun jawa saya belum sempat, tapi setidaknya sudah terwakili dengan Bunaken. Hehehe.
Semua perjalanan mempunyai kisahnya masing-masing, ketika bisa menikmati proses dalam keadaan apapun, yakinlah itu bisa menjadi cerita paling indah dan lebih bisa mengilhami sosok-sosok yang lain.
Lalu, apa hubungannya dengan mimpi saya yang diawal? Kapan-kapan deh saya ceritakan. Ini sudah masuk jam tidur saya. 21.30. sudah dulu ya. Selamat malam semesta.

No comments:

Post a Comment