Keluarnya fatin sidqia lubis sebagai juara pertama ajang
X-Factor Indonesia tak sedikit menimbulkan pro dan kontra. Bagi masyarakat yang
cinta Fatin, apapun kondisi suara fatin tak pelak menimbulkan kebahagian yang
luar biasa, bagi yang kontra, jelas ini menimbulkan beberapa komentar yang
terkadang tak sedap untuk di dengar. Hehehe..
Awal kemunculan Fatin menimbulkan kekaguman banyak pihak.
Dengan seragam SMU, jilbab putih dan lagu Grenade Bruno Mars nya, fatin sempat
dianggap menggemparkan dunia perkancahan musik Indonesia. bahkan video Fatin
yang sedang menyanyikan lagu grenade nya Bruno Mars menurut yahoo.com hendak di
upload ke web Bruno Mars. Disejajarkan dengan sang penyanyi asli, bisa
dikatakan sebuah prestasi besar.
Malam grand final ajang X-factor, fatin yang berduet dengan
Mikha sebagai finalis pertama bersaing dengan Novita yang berduet dengan Alex
sebagai finalis kedua. Seluruh penonton Indonesia yang menonton yang pasti tak
meragukan kehebatan suara novita. Saya juga. Cukup kagum dengan performance
Novita. Fatin malam itu malah terkesan sangat nyantai bahkan sempat salah
beberapa lirik. Selama ini saya yang selalu tak cenderung untuk mendukung
siapapun malah ingin agar Novita sbg the winner!. Setelah penampilan kedua
grand finalis tersebut, saya beranjak tidur, ya. Jujur, saya tak suka dengan
penampilan2 tambahan. Terlalu tidak bermutu. Memang lucu dan sangat menghibur,
tapi entalah, terlalu berlebihan menurut saya. Daripada pantengin ajang
x-factor, mending saya beranjak saja ke kasur dan berkelana ke pulau kapuk,
istilah sang ayahanda untuk menyebut bantal. Hehehe.
Esok pagi, sebelum keluar kamar untuk nebeng nonton di TV nya
mbak kostan, saya pantengin deh timeline twitter. Jelas berita siapa pemenang
ajang X-Factor nongol dan muncul di timeline. Baru saya ketahui info, fatin is
the winner. Oh. Hebat. Selamat. Bisikku dengan ekspresi datar. Lalu setelah
nyawa terkumpul, melancong lah aku ke kamar mbak kostan.
Di kamar mbak kostan,
Aku yang sesaat menjadi pendukung novita langsung bilang
kayak gini ke mbak kost, “fatin juara ya? Padahal performance Novita lebih
bagus dan lebih professional ya mbak”. Mbak kostku, menjawab dengan entengnya,
“ya namanya juga sudah kehendak Allah biar Fatin menang”. Aku tersentak. Langsung
ingat akan firman sang Maha, mudah bagiku untuk menciptakan sesuatu, cukup
berkata, jadilah, maka terjadilah, Kun fayakun. Aku pun tiba-tiba ingat wajah
polos Fatin ketika ditanya oleh Ahmad Dhani, Fatin ingin jadi juara berapa? Dan
dengan polosnya dia menjawab, terserah mau juara berapa aja, saya tidak terlalu
berambisi, hehe. Dari jawabannya sudah tersirat bahwa tak mungkin dia
mengalahkan suara pro nya Novita, toh dia sendiri tak menyangka menjadi grand
finalis. Mungkin ya, pemikiranku aja. Hehee. Fatin pasrah dan bersyukur bisa
menjadi grand finalis dan dia sudah melakukan apapun yang terbaik, selebihnya
dia mengandalkan kekuatan doa. Dan ya, Alhamdulillah, sang Maha sudah
memberikan jawaban atas doanya. Dan ya! Itu cukup memberikan pelajaran yang berarti.
Saya jadi teringat cuplikan ayat, barangsiapa yang bersyukur akan nikmatKu,
maka akan kutambah, barangsiapa yang ingkar akan nikmatKu, cukup ingat bahwa
azabKu sangat pedih. Seperti mungkin
kejadian pemenang X-Factor ini, tak sedikit yang menyangka bahwa Fatin malah
menjadi sang pemenang, walaupun hanya unggul tipis dari Novita yang begitu
professional, tetap dia menjadi sang pemenang.
Semua dari kita terhubung. Sekeras apapun usaha kita, tetap
yang menentukan hasilnya adalah sang Maha. Do your best and let God take the
rest. Ya. That’s life.
apa motto hidupnya kak fatin?
ReplyDelete