Day 2. 7 februari 2013
Selamat pagi dari kota
manado. Seperti nya itu lah isyarat terbangunnya aku dari hotel Jakarta ini.
Setelah melewati hari pertama yang (sedikit) menyenangkan. Aku bertekad, today
will going to be a wonderfull day. That’s right! Its because of Bunaken!.
Seriang hatiku, aku pun segera bergegas untuk prepare something that i needed.
Hari ini aku harus makan tinutuan. Bubur kuning khas manado. Setelah mandi dan
memasukkan berbagai alat yang dibutuhkan seperti alat mandi dan baju ganti
*knp? Karena aku akan snorkeling,hehew. Aku bertanya kepada bapak petugas
hotel, “ bapak, bubur tinutuan yang halal di daerah mana ya?” “di pasar mbak”
“saya hari ini sekalian mau ke bunaken bapak, bisa kasih tau petunjuk arahnya?”
“oh, dekat kok mbak, penyebrangannya didekat pasar, mbak cari aja penjual bubur
tinutuan yang muslim,pasarnya juga dekat, jalan kaki juga bisa, kalau naik ojek
sekitar 5 ribu”. Mendapatkan informasi seperti itu, aku pun memutuskan untuk jalan kaki saja selain hemat (padahal Cuma 5
ribu) aku pun bisa melihat secara lebih dekat keadaan kota manado ini (oke juga
nih alibiku). Berdasarkan arah yang ditunjukin bapak hotelnya sih gampang, tapi
begitu ku jalani, sepertinya aku nyasar. Kali ini aku mengakui pernyataan bahwa
salah satu kelemahan kaum hawa adalah lemah dalam membaca arah. Karena berulang
kali aku nanya, ntah kenapa pasar yang katanya dekat, sedikit sosoknya pun tak
keliatan. Agak kesal, ditambah perut lapar, aku pun mengubah tujuanku, pertama
harus cari bubur tinutuan terlebih dahulu, tiba-tiba saja aku berada di kawasan pertokoan
cina. Subhanallah, dimana aku ini, fikirku,. dasar akunya keras kepala, tetep
aja aku jalan seolah arah yang aku tuju adalah arah yang benar menuju pasar.
Dan si cacing dalam perut seolah bisa
diajak kompromi, mereka melakukan pemberontakan terus. Lalu aku pun bertanya
kpd seorang bapak2. Permisi pak, penjual bubur tinutuan dimana ya? “oh itu
mbak” bapaknya menunjukkan sebuah warung
kecil yang sepertinya belum buka di antara gang-gang kecil pertokoan. aku pun
masuk warung tersebut dan bertanya, permisi ibuk, disini jual tinutuan? Ibuknya
tampak kaget dengan kedatanganku dan berkata secara berbisik, mbak ini
warungnya gak halal, mbak ke pasar saja ya. Subhanallah! Aku tersentak! Setelah
mengucapkan terima kasih, aku pun pergi menuju ke arah pasar. Sepanjang
perjalanan aku bersyukur, Allah sll menjagaku. Aku yakin ini pasti karena
jilbab sebagai identitas muslim yang in sya Allah sll aku pakai..
Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. bisikku penuh haru..
Seolah mengerti,
cacing-cacing dalam perutku sejenak berhenti melakukan pemberontakan, aku yakin
mereka juga sedang mengucapkan syukur. Tapi aku memgerti cing, setelah sampai
di pasar, akan kuberikan tinutuan sebagai jatahmu, jadi sabar ya, kataku sambil
mengelus perutku. Para cacing mengerti,
akhirnya mereka berdzikir saja menunggu tinutuan.
Sampailah aku di pasar!
:D. Alhamdulillah! Batinku!

Suasana
pasar dengan view laut Manado dan konstruksi jembatan
Dan ku dapati banyak orang yang menunggu
kedatangan kapal yang akan membawa mereka ke surga bawah laut manado. Tak mau
gegabah dan ingkar janji kepada para cacing, Aku pun segera mencari tinutuan
yang halal. Sebenarnya tinutuan ini komposisi bahannya terdiri dari sayuran, tapi
siapa yang bisa jamin kalau misalnya tinutuan dimasak di wadah yang sama dengan
bekas memasak babi, misalnya? Pasti si tinutuan berubah status. Aku pun
mengelilingi pasar dan mencari warung yang ada tulisan bismillahnya atau
penjual yang mengenkan jilbab, setelah bertemu dengan seorang ibu penjual dan
menggunakan jilbab, tak segan aku bertanya, ttentu saja dengan sopan dan penuh
senyum. Heheh, “ permisi ibuk, penjual tinutuan yang muslim dimana ya? Oh di
sana mbak, ujung dekat penjualan tiket ke bunaken. Selelah berterima kasih, aku
pun ke warung tinutuan, dan Alhamdulillah muslim! Bahagia! Hehehe,
Beberapa saat kemudian,
tinutuan pun datang menyambutku. Dengan harga 10k/porsi, bubur berwarna kuning
khas manado itu pun siap untuk kusantap. Rasanya enak. Hihihi,. Googling saja
ya untuk mengetahui bagaimana bahan dan pembuatannya. Aku lupa. Hehehe. Setekah
kenyang aku pun menuju ke arah loket pembelian penyebrangan tiket. Tiket ke
bunaken dibagi menjadi dua macam, naik kapal biasa atau sewa spideboat seharga
750k pulang pergi dengan kapasitas 6 orang, aku mencari cara, bagimana
menyiasati hal ini. Kalau aku pakai spideboat ini sendirian, tentu kantungku
tak hanya memberontak tapi juga mengilu dan mengiba. Aku harus cari partner,
dan Alhamdulillah, ada dua orang, ibu dan anak yang pengen kesana. Aku pun
langsung dengan santanya memotong, gimana kalau kita beraliansi utk iuran uang
spideeboat. Mereka setuju, setelah sepakat, kami pun ngobrol sebentar sambil
menunggu spideboat datang.adalah Sera (Fak.Biologi 2008) dan ibunya, ternyata
sudag sebulan disini, karena sera sendiri melakukan penelitian di manado
tentang keberadaan paniki (kelelawar). Seperti yang diketahui bahwa konsumsi
paniki diManado sangat tinggi *cattku : sisi lain pasar tomohon, manado. Maka
dia pun tertarik untuk melakukan penelitian ttg paniki. Gluck yaaa. :D
Kemudian setelah deal
sepakat dengan sera, ibunya, dan bapak ticketing, disepakati tiket pp ke
bunaken 750k. iuran dengan 2 orang lainnya, jadilah per anak 250k. ongkos
segitu sudah termasuk kesempatan liat ikan bawah laut dari perahu kaca serta
bebas mau berapa lama. Ya, lumayan murah deh, soalnya aku baca di blog orang,
sekitar 200k. apalagi kalau ke bunakennya bareng temen-temen, wah udah pasti
lebih murah lagi. Setelah tercapai kata sepakat, kami pun berlayar menggunakan
spideboat membelah lautan manado. Sepanjang perjalanan, mata terkagum akan
sempurnanya lukisan nyata Sang Maha.


Gagahnya gn. Manado tua membelah lautan air beriak mengejar lautan awan
Beberapa saat kemudian, kami dipindah dari spideboat
ke kapal yang lebih besar untuk melihat pamandangan bawah laut dari tabung
kaca. Pemandangannya subhanallah banget.. sayang, sulit untuk mengabadikannya
karena kameraku termasuk kamera yg fiturnya amat standart. L
.

Pemandangan bawah laut manado diliat dari tabung
kaca.
Setelah puas menikmati
hebatnya ciptaan sang Maha, kami pun dipindah lagi ke spideboat masing-masing
untuk menuju pulau bunaken. Setelah sampai di Pulau Bunaken, kami diajak bapak
supir spideboatnya untuk ke tempat penyewaan alat snorkeling. Aku yang sudah
prepare dengan ciamik, yaitu menggunakan baju renang muslim dibalik rok dan
blazerku pun tinggal menyewa alat snorkeling. Alat yang disewakan termasuk
standart, tidak terlalu mahal tapi juga tidak murah. Yaitu sekitar 100k. lalu
yang ngebuat tekor adalah biaya untuk poto under waternya. Dipatok 350k /100
jepretan poto. Oke, gpp, fikirku, soalnya kan pasti sera dan ibunya juga joinan
poto. Tapi, ternyata sera dan ibunya gak ikut snorkeling. Gara2 gak bawa baju
ganti. Apa? Aku panic mendadak. Oke 350k itu duit yang gak sedikit. Akhirnya
jurus terakhir aku tawar deh. “mas, plis maas, 200k aja yaa mas, aku sendirian
e,” aku terus minta 200k, hahaha, tentu saja dengam wajah yang mengiba. Hahhaa.
Tetep aja mas nya keukeuh dan mentok Cuma 250k. aku minta lagi, ayo dong mas
200k. terus tanpa putus asa, akhirnya karena merasa bersalah gak ikut snorkeling
ditambah kasian liat aku mahasiswa jogja, akhirnya ibunya sera memberikan duit
untukku 50k. horeeee! Alhamdulillah! Makasih tanteeeee, teriak ku sambil meluk
ibunya sera,. Hehehe. Jadilah akunya ngeluarin uang buat poto underwater
sekitar 200k. hehehehw. Allah maha baik!!.
Setelah deal .
dibawalah kami ke tengah lautan. Nah, berhubung aku gak bisa berenang. Oke ini
menyedihkan. Tapi aku tetep bisa dong yaaa snorklingan. Hahaha. Aku (dipandu)
berenang sama 2 orang bapak2 guide tour, jadilah ini seakan lautan milikku
sendiri.. subhanallah bangett pemandangannya.. oh ya, di bunaken, trik agar
ikan mendekati kita, kita beli biskuat bungkusan. Ya biskuat. Ntar kan
biskuatnya tuh mencair, nah, itu yang jadi umpan ikan-ikan perairan bunaken. Aku
coba deh itu cara. Ikan-ikan tersebut seolah diperintah langsung
mengelilingiku, ya Allah.. lucuuuuu banget! Indaaaaahh! Selama snorklingan,
lidah ini tak henti-hentinya menyebut asmaNya, sempurnaNya ciptaanNya..
subhanallah.. subhanallah.. ini masih snorkeling. Bagaimana pula kalau diving? Lebih
subhanallah banget pastinya.. allahuakbar! Terima kasih Allah! Terima kasih
sudah memberikan hamba kesempatan menikmati secara langsung sempurnanya
ciptaanMu.. :”)

Setelah puas
snorklingan, kami pun dibawa kembali ke pulau bunakennya. Dan, astagfirullah,
aku lupa bawa handuk! Jadilah dengan tampang polos aku pinjam handuk ke bapak
pemilik alat-alat tersebut. Alhamdulillah deh. Dikasih pinjam, hehehe.
Lalu, kami pun makan di
(seperti) resort. Tentu saaja makan ikan laut manado. Ikannya unik loh. Kagak ada
daaah di jawa. Gede-gede. Terus berwarna hijau, biru, dan lain2. Melihat keunikan
bentuk ikannya akupun tak mau melewatkan kesempatan buat potoin ikannya. Sebagai
bukti, hehhew. Satu porsi ikan + nasi + minum + sayur kangkung dibandrol
sekitar 50k. setelah makan aku dan sera
pun jalan-jalan ke sekitar pulau bunaken. Melihat-lihat aksesoris. Tentu aku
pun membeli magnet kulkas yg ada tulisan bunakennya, Aku terinspirasi untuk
mengoleksi magnet kulkas gara-gara baca buku #jilbabTraveler. Hehe. Kemudian kami
pun mencari dimana peta bunaken agar bisa poto didepannya, ini adalah sindrom
travelling yang utama.


Ikan perairan laut
manado didepan
peta bunaken. :D
Setelah puas di
bunaken, kami pun kembali ke manado. Kembali dar bunaken dianjurkan tidak di
atas jam 15.00 WITA, karena ombak akan tinggi sekali. Aku kembali ke manado
sekitar pukul 14.30 WITA, di pertengahan laut, ombaknya sangat tinggi, melebihi
pada saat menyebrangi gili trawangan Lombok. Ibunya sera berkali-kali teriak,
heheh. Sensasinya dapat deh pokoknya. Tapi jangan lupa harus senantiasa berdoa
kepada yang Maha Kuasa. Hehe.
Sampailah kami di pasar
awal penyebrangan. Karena jam masih menunjukkan pukul 15.00 WITA, aku pun
mengajak sera dan ibunya untuk keliling kota manado, lumayan ada temennya, aku
penasaran dengan kampus UNSTRAT (Universitas Sam Ratulangi), kami pun
menggunakan angkot menuju ke unstrat, lalu singgah untuk shalat ashar di masjid
kampus. Sebenarnya masjid kampusnya lumayan bagus dan besar. Tapi sangat
disayangkan, kondisinya kurang terawat. Kamar mandinya juga penuh lumut. Semoga
hal ini segera mendapat tindakan lebih lanjut dari pimpinan kampus unstrat.
Begitu mau shalat
ashar, aku kaget, karena di mukenanya ada tulisan @mukena10ribu. Aku kaget, ini
kan yg sedekah 10 ribu bisa sedekah mukena? Jadi akun @mukena10ribu itu
merupakan pengelola sedekah mukena yang akan didistribusikan ke mushala-mushala
daerah atau mushala-mushala kampus yang membutuhkan. Dengan donasi 10ribu kita
bisa menyumbangkan satu buah mukena dan in sya Allah menjadi amal jariyah. Aku tau
hal ini, karena tiba-tiba aku di follow @mukena10ribu gara2 kemarin ngetwit ttg
jilbab dan di RT sama @pedulijilbab. Karena tertarik aku pun mencatat pin BB
yang belakangan ku tau bernama mbak wulan domisili Jakarta sebagai slah satu
adminnya.
Setelah selesai shalat,
karena agak kecapekan, kami pun duduk di depan mushala. Tiba-tiba hujan turun,
dengan agak panic, kami pun segera mencari angkot untuk mengantarkan kami ke
salah satu mall di kota manado. Lalu,
dengan terburu-buru kami ngejar angkot, sepanjang perjalanan ibunya sera banyak
cerita tentang diri beliau, bahwa beliau mualaf dan lain2. Banyak pelajaran
yang aku tangkap dari cerita beliau.. terus kata-kata beliau yang paling aku
ingat adalah, rida, kamu ini anaknya pinter bergaul ya. Bagus itu menjalin
silahturahmi, rejeki ngalir terus. Aku pun meng Aamiinkan nya. Heheh.
Lalu kami pun sampai di
salah satu mall di manado, sera dengan
iseng nunjukin, eh mbak disini ada jual kepala babi loh. Aku kaget. Hahaha. Tapi
berusaha kalem. Jadi aku bilang aja emang dimana? Tunjukin dong nduk, yuk mbak, di bagian hypermartnya kata si
sera. Dan benar. Begitu kami masuk ke hypermart langsung ke bagian daging dengan
santainya kepala babi utuh nangkring disitu, aku yang menggunakan jilbab, jelas
dipelototin mas penjaganya. Dengan cuek dan senyum aku bilang aja, mas permisi
yaa mau numpang poto. Terus masnya
mempersilahkan, tanpa menunggu terlalu lama, keluarin tab dan langsung click! Hahahaha.
Moral of the story : ketika berhadapan dengan yang aneh dan bertentangan denganmu. jangan tunjukkan perasaanmu. cukup simpan, tunjukkan wajah bersahabat. dan tersenyumlah! kalau tak sudi berhadapan dengan sesuatu yang bersebrangan denganmu, saranku, just stay at ur home! :)
No comments:
Post a Comment