Saturday, 20 April 2013

Bunaken! Aku datang! Manado (2)


Day 2. 7 februari 2013

Selamat pagi dari kota manado. Seperti nya itu lah isyarat terbangunnya aku dari hotel Jakarta ini. Setelah melewati hari pertama yang (sedikit) menyenangkan. Aku bertekad, today will going to be a wonderfull day. That’s right! Its because of Bunaken!. Seriang hatiku, aku pun segera bergegas untuk prepare something that i needed. Hari ini aku harus makan tinutuan. Bubur kuning khas manado. Setelah mandi dan memasukkan berbagai alat yang dibutuhkan seperti alat mandi dan baju ganti *knp? Karena aku akan snorkeling,hehew. Aku bertanya kepada bapak petugas hotel, “ bapak, bubur tinutuan yang halal di daerah mana ya?” “di pasar mbak” “saya hari ini sekalian mau ke bunaken bapak, bisa kasih tau petunjuk arahnya?” “oh, dekat kok mbak, penyebrangannya didekat pasar, mbak cari aja penjual bubur tinutuan yang muslim,pasarnya juga dekat, jalan kaki juga bisa, kalau naik ojek sekitar 5 ribu”. Mendapatkan informasi seperti itu, aku pun memutuskan untuk  jalan kaki saja selain hemat (padahal Cuma 5 ribu) aku pun bisa melihat secara lebih dekat keadaan kota manado ini (oke juga nih alibiku). Berdasarkan arah yang ditunjukin bapak hotelnya sih gampang, tapi begitu ku jalani, sepertinya aku nyasar. Kali ini aku mengakui pernyataan bahwa salah satu kelemahan kaum hawa adalah lemah dalam membaca arah. Karena berulang kali aku nanya, ntah kenapa pasar yang katanya dekat, sedikit sosoknya pun tak keliatan. Agak kesal, ditambah perut lapar, aku pun mengubah tujuanku, pertama harus cari bubur tinutuan terlebih dahulu,  tiba-tiba saja aku berada di kawasan pertokoan cina. Subhanallah, dimana aku ini, fikirku,. dasar akunya keras kepala, tetep aja aku jalan seolah arah yang aku tuju adalah arah yang benar menuju pasar. Dan si cacing dalam perut seolah  bisa diajak kompromi, mereka melakukan pemberontakan terus. Lalu aku pun bertanya kpd seorang bapak2. Permisi pak, penjual bubur tinutuan dimana ya? “oh itu mbak” bapaknya menunjukkan  sebuah warung kecil yang sepertinya belum buka di antara gang-gang kecil pertokoan. aku pun masuk warung tersebut dan bertanya, permisi ibuk, disini jual tinutuan? Ibuknya tampak kaget dengan kedatanganku dan berkata secara berbisik, mbak ini warungnya gak halal, mbak ke pasar saja ya. Subhanallah! Aku tersentak! Setelah mengucapkan terima kasih, aku pun pergi menuju ke arah pasar. Sepanjang perjalanan aku bersyukur, Allah sll menjagaku. Aku yakin ini pasti karena jilbab sebagai identitas muslim yang in sya Allah sll aku pakai.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. bisikku penuh haru..

Seolah mengerti, cacing-cacing dalam perutku sejenak berhenti melakukan pemberontakan, aku yakin mereka juga sedang mengucapkan syukur. Tapi aku memgerti cing, setelah sampai di pasar, akan kuberikan tinutuan sebagai jatahmu, jadi sabar ya, kataku sambil mengelus perutku. Para  cacing mengerti, akhirnya mereka berdzikir saja menunggu tinutuan.



Sampailah aku di pasar! :D. Alhamdulillah! Batinku!
Suasana pasar dengan view laut Manado dan konstruksi jembatan

 Dan ku dapati banyak orang yang menunggu kedatangan kapal yang akan membawa mereka ke surga bawah laut manado. Tak mau gegabah dan ingkar janji kepada para cacing, Aku pun segera mencari tinutuan yang halal. Sebenarnya tinutuan ini komposisi bahannya terdiri dari sayuran, tapi siapa yang bisa jamin kalau misalnya tinutuan dimasak di wadah yang sama dengan bekas memasak babi, misalnya? Pasti si tinutuan berubah status. Aku pun mengelilingi pasar dan mencari warung yang ada tulisan bismillahnya atau penjual yang mengenkan jilbab, setelah bertemu dengan seorang ibu penjual dan menggunakan jilbab, tak segan aku bertanya, ttentu saja dengan sopan dan penuh senyum. Heheh, “ permisi ibuk, penjual tinutuan yang muslim dimana ya? Oh di sana mbak, ujung dekat penjualan tiket ke bunaken. Selelah berterima kasih, aku pun ke warung tinutuan, dan Alhamdulillah muslim! Bahagia! Hehehe,

Beberapa saat kemudian, tinutuan pun datang menyambutku. Dengan harga 10k/porsi, bubur berwarna kuning khas manado itu pun siap untuk kusantap. Rasanya enak. Hihihi,. Googling saja ya untuk mengetahui bagaimana bahan dan pembuatannya. Aku lupa. Hehehe. Setekah kenyang aku pun menuju ke arah loket pembelian penyebrangan tiket. Tiket ke bunaken dibagi menjadi dua macam, naik kapal biasa atau sewa spideboat seharga 750k pulang pergi dengan kapasitas 6 orang, aku mencari cara, bagimana menyiasati hal ini. Kalau aku pakai spideboat ini sendirian, tentu kantungku tak hanya memberontak tapi juga mengilu dan mengiba. Aku harus cari partner, dan Alhamdulillah, ada dua orang, ibu dan anak yang pengen kesana. Aku pun langsung dengan santanya memotong, gimana kalau kita beraliansi utk iuran uang spideeboat. Mereka setuju, setelah sepakat, kami pun ngobrol sebentar sambil menunggu spideboat datang.adalah Sera (Fak.Biologi 2008) dan ibunya, ternyata sudag sebulan disini, karena sera sendiri melakukan penelitian di manado tentang keberadaan paniki (kelelawar). Seperti yang diketahui bahwa konsumsi paniki diManado sangat tinggi *cattku : sisi lain pasar tomohon, manado. Maka dia pun tertarik untuk melakukan penelitian ttg paniki. Gluck yaaa. :D

Kemudian setelah deal sepakat dengan sera, ibunya, dan bapak ticketing, disepakati tiket pp ke bunaken 750k. iuran dengan 2 orang lainnya, jadilah per anak 250k. ongkos segitu sudah termasuk kesempatan liat ikan bawah laut dari perahu kaca serta bebas mau berapa lama. Ya, lumayan murah deh, soalnya aku baca di blog orang, sekitar 200k. apalagi kalau ke bunakennya bareng temen-temen, wah udah pasti lebih murah lagi. Setelah tercapai kata sepakat, kami pun berlayar menggunakan spideboat membelah lautan manado. Sepanjang perjalanan, mata terkagum akan sempurnanya lukisan nyata Sang Maha.
 
Gagahnya gn. Manado tua membelah lautan              air beriak mengejar lautan awan
Beberapa saat kemudian, kami dipindah dari spideboat ke kapal yang lebih besar untuk melihat pamandangan bawah laut dari tabung kaca. Pemandangannya subhanallah banget.. sayang, sulit untuk mengabadikannya karena kameraku termasuk kamera yg fiturnya amat standart. L .
    











Pemandangan bawah laut manado diliat dari tabung kaca.
 
Setelah puas menikmati hebatnya ciptaan sang Maha, kami pun dipindah lagi ke spideboat masing-masing untuk menuju pulau bunaken. Setelah sampai di Pulau Bunaken, kami diajak bapak supir spideboatnya untuk ke tempat penyewaan alat snorkeling. Aku yang sudah prepare dengan ciamik, yaitu menggunakan baju renang muslim dibalik rok dan blazerku pun tinggal menyewa alat snorkeling. Alat yang disewakan termasuk standart, tidak terlalu mahal tapi juga tidak murah. Yaitu sekitar 100k. lalu yang ngebuat tekor adalah biaya untuk poto under waternya. Dipatok 350k /100 jepretan poto. Oke, gpp, fikirku, soalnya kan pasti sera dan ibunya juga joinan poto. Tapi, ternyata sera dan ibunya gak ikut snorkeling. Gara2 gak bawa baju ganti. Apa? Aku panic mendadak. Oke 350k itu duit yang gak sedikit. Akhirnya jurus terakhir aku tawar deh. “mas, plis maas, 200k aja yaa mas, aku sendirian e,” aku terus minta 200k, hahaha, tentu saja dengam wajah yang mengiba. Hahhaa. Tetep aja mas nya keukeuh dan mentok Cuma 250k. aku minta lagi, ayo dong mas 200k. terus tanpa putus asa, akhirnya karena merasa bersalah gak ikut snorkeling ditambah kasian liat aku mahasiswa jogja, akhirnya ibunya sera memberikan duit untukku 50k. horeeee! Alhamdulillah! Makasih tanteeeee, teriak ku sambil meluk ibunya sera,. Hehehe. Jadilah akunya ngeluarin uang buat poto underwater sekitar 200k. hehehehw. Allah maha baik!!.
Setelah deal . dibawalah kami ke tengah lautan. Nah, berhubung aku gak bisa berenang. Oke ini menyedihkan. Tapi aku tetep bisa dong yaaa snorklingan. Hahaha. Aku (dipandu) berenang sama 2 orang bapak2 guide tour, jadilah ini seakan lautan milikku sendiri.. subhanallah bangett pemandangannya.. oh ya, di bunaken, trik agar ikan mendekati kita, kita beli biskuat bungkusan. Ya biskuat. Ntar kan biskuatnya tuh mencair, nah, itu yang jadi umpan ikan-ikan perairan bunaken. Aku coba deh itu cara. Ikan-ikan tersebut seolah diperintah langsung mengelilingiku, ya Allah.. lucuuuuu banget! Indaaaaahh! Selama snorklingan, lidah ini tak henti-hentinya menyebut asmaNya, sempurnaNya ciptaanNya.. subhanallah.. subhanallah.. ini masih snorkeling. Bagaimana pula kalau diving? Lebih subhanallah banget pastinya.. allahuakbar! Terima kasih Allah! Terima kasih sudah memberikan hamba kesempatan menikmati secara langsung sempurnanya ciptaanMu.. :”)

Setelah puas snorklingan, kami pun dibawa kembali ke pulau bunakennya. Dan, astagfirullah, aku lupa bawa handuk! Jadilah dengan tampang polos aku pinjam handuk ke bapak pemilik alat-alat tersebut. Alhamdulillah deh. Dikasih pinjam, hehehe.

Lalu, kami pun makan di (seperti) resort. Tentu saaja makan ikan laut manado. Ikannya unik loh. Kagak ada daaah di jawa. Gede-gede. Terus berwarna hijau, biru, dan lain2. Melihat keunikan bentuk ikannya akupun tak mau melewatkan kesempatan buat potoin ikannya. Sebagai bukti, hehhew. Satu porsi ikan + nasi + minum + sayur kangkung dibandrol sekitar 50k. setelah makan aku  dan sera pun jalan-jalan ke sekitar pulau bunaken. Melihat-lihat aksesoris. Tentu aku pun membeli magnet kulkas yg ada tulisan bunakennya, Aku terinspirasi untuk mengoleksi magnet kulkas gara-gara baca buku #jilbabTraveler. Hehe. Kemudian kami pun mencari dimana peta bunaken agar bisa poto didepannya, ini adalah sindrom travelling yang utama.
 
Ikan perairan laut manado                              didepan peta bunaken. :D
Setelah puas di bunaken, kami pun kembali ke manado. Kembali dar bunaken dianjurkan tidak di atas jam 15.00 WITA, karena ombak akan tinggi sekali. Aku kembali ke manado sekitar pukul 14.30 WITA, di pertengahan laut, ombaknya sangat tinggi, melebihi pada saat menyebrangi gili trawangan Lombok. Ibunya sera berkali-kali teriak, heheh. Sensasinya dapat deh pokoknya. Tapi jangan lupa harus senantiasa berdoa kepada yang Maha Kuasa. Hehe. 
Sampailah kami di pasar awal penyebrangan. Karena jam masih menunjukkan pukul 15.00 WITA, aku pun mengajak sera dan ibunya untuk keliling kota manado, lumayan ada temennya, aku penasaran dengan kampus UNSTRAT (Universitas Sam Ratulangi), kami pun menggunakan angkot menuju ke unstrat, lalu singgah untuk shalat ashar di masjid kampus. Sebenarnya masjid kampusnya lumayan bagus dan besar. Tapi sangat disayangkan, kondisinya kurang terawat. Kamar mandinya juga penuh lumut. Semoga hal ini segera mendapat tindakan lebih lanjut dari pimpinan kampus unstrat. 

Begitu mau shalat ashar, aku kaget, karena di mukenanya ada tulisan @mukena10ribu. Aku kaget, ini kan yg sedekah 10 ribu bisa sedekah mukena? Jadi akun @mukena10ribu itu merupakan pengelola sedekah mukena yang akan didistribusikan ke mushala-mushala daerah atau mushala-mushala kampus yang membutuhkan. Dengan donasi 10ribu kita bisa menyumbangkan satu buah mukena dan in sya Allah menjadi amal jariyah. Aku tau hal ini, karena tiba-tiba aku di follow @mukena10ribu gara2 kemarin ngetwit ttg jilbab dan di RT sama @pedulijilbab. Karena tertarik aku pun mencatat pin BB yang belakangan ku tau bernama mbak wulan domisili Jakarta sebagai slah satu adminnya. 

Setelah selesai shalat, karena agak kecapekan, kami pun duduk di depan mushala. Tiba-tiba hujan turun, dengan agak panic, kami pun segera mencari angkot untuk mengantarkan kami ke salah satu  mall di kota manado. Lalu, dengan terburu-buru kami ngejar angkot, sepanjang perjalanan ibunya sera banyak cerita tentang diri beliau, bahwa beliau mualaf dan lain2. Banyak pelajaran yang aku tangkap dari cerita beliau.. terus kata-kata beliau yang paling aku ingat adalah, rida, kamu ini anaknya pinter bergaul ya. Bagus itu menjalin silahturahmi, rejeki ngalir terus. Aku pun meng Aamiinkan nya. Heheh.

Lalu kami pun sampai di salah satu  mall di manado, sera dengan iseng nunjukin, eh mbak disini ada jual kepala babi loh. Aku kaget. Hahaha. Tapi berusaha kalem. Jadi aku bilang aja emang dimana? Tunjukin dong nduk,  yuk mbak, di bagian hypermartnya kata si sera. Dan benar. Begitu kami masuk ke hypermart langsung ke bagian daging dengan santainya kepala babi utuh nangkring disitu, aku yang menggunakan jilbab, jelas dipelototin mas penjaganya. Dengan cuek dan senyum aku bilang aja, mas permisi yaa mau  numpang poto. Terus masnya mempersilahkan, tanpa menunggu terlalu lama, keluarin tab dan langsung click! Hahahaha.

Moral of the story : ketika berhadapan dengan yang aneh dan bertentangan denganmu. jangan tunjukkan perasaanmu. cukup simpan, tunjukkan wajah bersahabat. dan tersenyumlah! kalau tak sudi berhadapan dengan sesuatu yang bersebrangan denganmu, saranku, just stay at ur home! :)

No comments:

Post a Comment